Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Bantuan Lewat Udara atau Laut untuk Gaza Bukan Solusi

Cahya Mulyana
14/3/2024 06:35
Bantuan Lewat Udara atau Laut untuk Gaza Bukan Solusi
Pemerintah Turki menilai pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui udara dan laut bagus, tapi bukan solusi masalah utama. (AFP)

PEMERINTAH Turki memandang pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan rencana untuk mengirimkan bantuan melalui jalur maritim sebagai perkembangan positif. Namun hal tersebut masih jauh dari penyelesaian masalah.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Oncu Keceli mengatakan Ankara telah mengirimkan sembilan ribu peralatan medis dan bantuan untuk bayi. Termasuk banyak parasut ke Yordania untuk pengiriman bantuan melalui udara.

Menurut dia langkah ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar Gaza. 

Baca juga : Bantuan untuk Palestina Tertahan di Perbatasan Mesir-Gaza

“Kami memandang upaya Amerika Serikat dalam mencari solusi terhadap bencana kemanusiaan di Gaza adalah akibat dari tekanan yang diberikan oleh masyarakat global. Di sisi lain, kami mengatakan bahwa sumber sebenarnya dari masalah tersebut perlu diselesaikan,” papar Keceli.

Mencoba mengirimkan bantuan melalui udara dan laut merupakan hal yang mengagumkan. Namun fokus pada solusi paliatif daripada berfokus pada masalah sebenarnya, bagi Turki, tampaknya merupakan upaya untuk melepaskan diri dari akar masalah.

Ia menambahkan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan delegasinya menyampaikan hal tersebut kepada para pejabat Amerika Serikat saat melakukan pembicaraan di Washington pekan lalu.

Baca juga : Uni Eropa: Kelaparan di Gaza sebagai Senjata Buatan Manusia

Keceli mengatakan pengiriman bantuan melalui jalur darat lebih mudah, murah, dan efektif.

Sementara itu, kelompok pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza, Hamas mengatakan kapal bantuan yang berlayar dari Siprus ke Gaza tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta orang yang menghadapi kelaparan di wilayah kantong yang terkepung tersebut.

“Menurut pengumuman, muatan kapal tidak melebihi satu atau dua truk, dan akan memakan waktu berhari-hari untuk tiba,” Salama Marouf, juru bicara kantor pers pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan beberapa pertanyaan logistik mengenai operasi tersebut tidak terjawab dan menimbulkan kekhawatiran mengenai inspeksi Israel.

“Masih belum diketahui di mana kapal tersebut akan berlabuh dan bagaimana kapal tersebut akan mencapai pantai Gaza. Selain itu, itu akan diperiksa oleh tentara pendudukan,” kata Marouf. (France24/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya