Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PEMERINTAH Turki memandang pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan rencana untuk mengirimkan bantuan melalui jalur maritim sebagai perkembangan positif. Namun hal tersebut masih jauh dari penyelesaian masalah.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Oncu Keceli mengatakan Ankara telah mengirimkan sembilan ribu peralatan medis dan bantuan untuk bayi. Termasuk banyak parasut ke Yordania untuk pengiriman bantuan melalui udara.
Menurut dia langkah ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar Gaza.
Baca juga : Bantuan untuk Palestina Tertahan di Perbatasan Mesir-Gaza
“Kami memandang upaya Amerika Serikat dalam mencari solusi terhadap bencana kemanusiaan di Gaza adalah akibat dari tekanan yang diberikan oleh masyarakat global. Di sisi lain, kami mengatakan bahwa sumber sebenarnya dari masalah tersebut perlu diselesaikan,” papar Keceli.
Mencoba mengirimkan bantuan melalui udara dan laut merupakan hal yang mengagumkan. Namun fokus pada solusi paliatif daripada berfokus pada masalah sebenarnya, bagi Turki, tampaknya merupakan upaya untuk melepaskan diri dari akar masalah.
Ia menambahkan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan delegasinya menyampaikan hal tersebut kepada para pejabat Amerika Serikat saat melakukan pembicaraan di Washington pekan lalu.
Baca juga : Uni Eropa: Kelaparan di Gaza sebagai Senjata Buatan Manusia
Keceli mengatakan pengiriman bantuan melalui jalur darat lebih mudah, murah, dan efektif.
Sementara itu, kelompok pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza, Hamas mengatakan kapal bantuan yang berlayar dari Siprus ke Gaza tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta orang yang menghadapi kelaparan di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
“Menurut pengumuman, muatan kapal tidak melebihi satu atau dua truk, dan akan memakan waktu berhari-hari untuk tiba,” Salama Marouf, juru bicara kantor pers pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan beberapa pertanyaan logistik mengenai operasi tersebut tidak terjawab dan menimbulkan kekhawatiran mengenai inspeksi Israel.
“Masih belum diketahui di mana kapal tersebut akan berlabuh dan bagaimana kapal tersebut akan mencapai pantai Gaza. Selain itu, itu akan diperiksa oleh tentara pendudukan,” kata Marouf. (France24/Z-3)
Buron paling dicari di Swedia, Ismail Abdo berhasil ditangkap di Turki.
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
Peran penting Turki dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya dalam menanggapi agresi Rusia di Ukraina dan upaya mencapai gencatan senjata.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dicapai melalui upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Senator Parlemen Turki, Av Serkan Bayram bersama delegasi berkunjung ke Kalimantan Tengah, Sabtu (14/6).
PARA menteri luar negeri Uni Eropa pada hari ini WIB akan membahas sejumlah opsi tindakan terhadap Israel terkait perang di Jalur Gaza, Palestina.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa kelangkaan bahan bakar di Jalur Gaza akibat blokade Israel semakin mendekati titik krisis.
MANTAN Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, mengecam rencana pemerintah Israel membangun 'kota kemanusiaan' di Rafah, Jalur Gaza.
PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
SEDIKITNYA 798 warga Palestina tewas oleh pasukan militer Israel selagi mereka mengakses bantuan kemanusiaan di Gaza sejak akhir Mei 2025.
AMERIKA Serikat (AS) mengumumkan sanksi terhadap Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved