Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PEMERINTAH Turki memandang pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan rencana untuk mengirimkan bantuan melalui jalur maritim sebagai perkembangan positif. Namun hal tersebut masih jauh dari penyelesaian masalah.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Oncu Keceli mengatakan Ankara telah mengirimkan sembilan ribu peralatan medis dan bantuan untuk bayi. Termasuk banyak parasut ke Yordania untuk pengiriman bantuan melalui udara.
Menurut dia langkah ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar Gaza.
Baca juga : Bantuan untuk Palestina Tertahan di Perbatasan Mesir-Gaza
“Kami memandang upaya Amerika Serikat dalam mencari solusi terhadap bencana kemanusiaan di Gaza adalah akibat dari tekanan yang diberikan oleh masyarakat global. Di sisi lain, kami mengatakan bahwa sumber sebenarnya dari masalah tersebut perlu diselesaikan,” papar Keceli.
Mencoba mengirimkan bantuan melalui udara dan laut merupakan hal yang mengagumkan. Namun fokus pada solusi paliatif daripada berfokus pada masalah sebenarnya, bagi Turki, tampaknya merupakan upaya untuk melepaskan diri dari akar masalah.
Ia menambahkan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan delegasinya menyampaikan hal tersebut kepada para pejabat Amerika Serikat saat melakukan pembicaraan di Washington pekan lalu.
Baca juga : Uni Eropa: Kelaparan di Gaza sebagai Senjata Buatan Manusia
Keceli mengatakan pengiriman bantuan melalui jalur darat lebih mudah, murah, dan efektif.
Sementara itu, kelompok pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza, Hamas mengatakan kapal bantuan yang berlayar dari Siprus ke Gaza tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta orang yang menghadapi kelaparan di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
“Menurut pengumuman, muatan kapal tidak melebihi satu atau dua truk, dan akan memakan waktu berhari-hari untuk tiba,” Salama Marouf, juru bicara kantor pers pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan beberapa pertanyaan logistik mengenai operasi tersebut tidak terjawab dan menimbulkan kekhawatiran mengenai inspeksi Israel.
“Masih belum diketahui di mana kapal tersebut akan berlabuh dan bagaimana kapal tersebut akan mencapai pantai Gaza. Selain itu, itu akan diperiksa oleh tentara pendudukan,” kata Marouf. (France24/Z-3)
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dicapai melalui upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Senator Parlemen Turki, Av Serkan Bayram bersama delegasi berkunjung ke Kalimantan Tengah, Sabtu (14/6).
ISRAEL adalah ancaman terbesar bagi stabilitas dan keamanan kawasan. Ini ditegaskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dengan Mohammed bin Salman.
DUTA Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan dan Anggota Parlemen Majelis Agung Turki Serkan Bayram menyambangi NasDem Tower, DPP Partai NasDem, Jakarta, pada Jumat, (13/6).
Turki menetapkan denda bagi penumpang yang berdiri sebelum pesawat benar-benar berhenti sempurna.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved