Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KELOMPOK Hamas mengatakan akan terus bernegosiasi melalui mediator sampai mencapai gencatan senjata permanen di Jalur Gaza. Mereka memastikan persyaratan yang dipertarungkan dengan pihak Israel tidak final.
Dengan begitu, Hamas memastikan itikad baik ini akan berbuah manis jika pihak Israel memiliki sikap serupa. Namun Hamas menilai Israel berusaha menghindari negosiasi yang digagas Qatar, Mesir dan Amerika Serikat ini. Israel memasang syarat tinggi dan tidak dapat ditawar.
"Gerakan (Hamas) akan terus bernegosiasi melalui mediator persaudaraan kita untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi tuntutan dan kepentingan rakyat kami,” ungkap pernyataan Hamas.
Baca juga : Biden Minta Hamas Terima Gencatan Senjata pada Ramadan
Pernyataan ini muncul menyusul pemberitaan media yang menyebutkan perundingan di Kairo berakhir tanpa terobosan. Pada Selasa (6/3) malam, TV Al-Qahera News yang dikelola pemerintah Mesir mengutip sumber penting Mesir yang mengatakan pembicaraan tidak langsung antara Hamas dan Israel mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza masih berlangsung, namun menghadapi jalan buntu.
“Pembicaraan masih berlangsung untuk mencapai gencatan senjata di Gaza sebelum bulan puasa Ramadhan,” kata sumber Mesir.
Ia menambahkan bahwa pembicaraan lebih lanjut akan diadakan pada Rabu (7/3). Sementara Ramadhan, bulan paling suci dalam kalender Islam, akan dimulai minggu depan.
Baca juga : 13 Ribu Anak Terbunuh di Gaza akibat Serangan Israel
Semua pihak mengharapkan negosiasi dapat dicapai segera dengan demikian bulan suci itu terbebas dari pertumpahan darah. Putaran baru perundingan gencatan senjata di Gaza dimulai di ibu kota Mesir, Kairo, pada Minggu (3/3), dengan partisipasi delegasi dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, dan Hamas.
Menurut media Israel, mediator berupaya menjembatani perbedaan antara Israel dan Hamas mengenai rincian penarikan Israel dari Gaza, serta tahanan yang akan dibebaskan dari kedua belah pihak.
Hamas diyakini menyandera lebih dari 130 warga Israel sejak serangannya pada 7 Oktober. Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan lebih dari 30.600 orang dan melukai lebih dari 72 ribu lainnya di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan pokok.
Baca juga : Wapres AS Kamala Harris Bertemu Rival Netanyahu Bahas Situasi Gaza
Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (Z-8)
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
PM Belanda mendukung Uni Eropa menagguhkan akses Israel ke Program pendanaan riset dan inovasi Horizon Europe, karena krisis kemanusiaan di Gaza.
Presiden AS Donald Trump menyatakan terjadi 'kelaparan nyata' di Gaza. Berbeda dengan pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Pejabat militer Israel mengungkap belum pernah ada bukti soal tudingan terhadap Hamas yang dituduh secara sistematis mencuri bantuan kemanusiaan di Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Caisse de Prévoyance de l'Etat de Geneve (CPEG), dana pensiun pemerintah di Jenewa, Swiss, memutuskan untuk mencabut investasinya dari obligasi pemerintah Israel.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved