Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Hamas Inginkan Gencatan Senjata Penuh

Cahya Mulyana
06/3/2024 18:27
Hamas Inginkan Gencatan Senjata Penuh
AFP(Foto puing-puing bangunan yang hancur akibat perang di Gaza)

KELOMPOK Hamas mengatakan akan terus bernegosiasi melalui mediator sampai mencapai gencatan senjata permanen di Jalur Gaza. Mereka memastikan persyaratan yang dipertarungkan dengan pihak Israel tidak final.

Dengan begitu, Hamas memastikan itikad baik ini akan berbuah manis jika pihak Israel memiliki sikap serupa. Namun Hamas menilai Israel berusaha menghindari negosiasi yang digagas Qatar, Mesir dan Amerika Serikat ini. Israel memasang syarat tinggi dan tidak dapat ditawar. 

"Gerakan (Hamas) akan terus bernegosiasi melalui mediator persaudaraan kita untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi tuntutan dan kepentingan rakyat kami,” ungkap pernyataan Hamas.

Baca juga : Biden Minta Hamas Terima Gencatan Senjata pada Ramadan

Pernyataan ini muncul menyusul pemberitaan media yang menyebutkan perundingan di Kairo berakhir tanpa terobosan. Pada Selasa (6/3) malam, TV Al-Qahera News yang dikelola pemerintah Mesir mengutip sumber penting Mesir yang mengatakan pembicaraan tidak langsung antara Hamas dan Israel mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza masih berlangsung, namun menghadapi jalan buntu.

“Pembicaraan masih berlangsung untuk mencapai gencatan senjata di Gaza sebelum bulan puasa Ramadhan,” kata sumber Mesir.

Ia menambahkan bahwa pembicaraan lebih lanjut akan diadakan pada Rabu (7/3). Sementara Ramadhan, bulan paling suci dalam kalender Islam, akan dimulai minggu depan.

Baca juga : 13 Ribu Anak Terbunuh di Gaza akibat Serangan Israel

Semua pihak mengharapkan negosiasi dapat dicapai segera dengan demikian bulan suci itu terbebas dari pertumpahan darah. Putaran baru perundingan gencatan senjata di Gaza dimulai di ibu kota Mesir, Kairo, pada Minggu (3/3), dengan partisipasi delegasi dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, dan Hamas.

Menurut media Israel, mediator berupaya menjembatani perbedaan antara Israel dan Hamas mengenai rincian penarikan Israel dari Gaza, serta tahanan yang akan dibebaskan dari kedua belah pihak.

Hamas diyakini menyandera lebih dari 130 warga Israel sejak serangannya pada 7 Oktober. Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan lebih dari 30.600 orang dan melukai lebih dari 72 ribu lainnya di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan pokok.

Baca juga : Wapres AS Kamala Harris Bertemu Rival Netanyahu Bahas Situasi Gaza

Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya