Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKITAR 20 orang tewas ketika tambang emas ilegal runtuh di hutan belantara selatan Venezuela, kata pejabat, Rabu, saat pencarian terus dilakukan untuk penyintas.
Kejadian itu terjadi pada Selasa di tambang "Bulla loca" di negara bagian Bolivar, tujuh jam perjalanan perahu dari kota terdekat, La Paragua, di mana anggota keluarga menunggu dengan cemas untuk mendapatkan berita.
Yorgi Arciniega, walikota munisipalitas Angostura, mengatakan kepada AFP pada Rabu malam, sekitar 23 mayat telah ditemukan, termasuk 15 yang telah tiba dengan perahu di La Paragua dan sekitar delapan lainnya dalam perjalanan.
Baca juga : Tambang Runtuh, Lebih dari 70 Orang Tewas di Mali
Wakil Menteri perlindungan sipil Carlos Perez Ampueda mempublikasikan video kejadian tersebut di X, dan merujuk pada "toll" yang "masif", meskipun tidak memberikan angka. Diperkirakan sekitar 200 orang bekerja di tambang tersebut, menurut pejabat.
Video tersebut menunjukkan puluhan orang bekerja di air dangkal tambang terbuka ketika dinding tanah perlahan-lahan runtuh ke atas mereka. Beberapa berhasil melarikan diri sementara yang lain tenggelam.
Walikota Arciniega, yang sebelumnya berbicara tentang 15 orang terluka, mengatakan bahwa empat orang telah dibawa dengan perahu ke La Paragua pada Rabu sore untuk menerima perawatan.
Baca juga : 54 Orang Tewas Akibat Tambang Emas di Filipina Longsor
Sekretaris keamanan warga negara negara bagian Bolivar, Edgar Colina Reyes, mengatakan bahwa yang terluka sedang diangkut ke rumah sakit di ibu kota regional Ciudad Bolivar, empat jam dari La Paragua, yang terletak 750 kilometer (460 mil) tenggara dari ibu kota Caracas.
Kerabat yang putus asa menunggu di tepi pantai untuk mendengar kabar dari pencari nafkah mereka.
"Saudaraku, saudaraku, saudaraku," teriak seorang saat melihat mayat dibawa keluar dari perahu.
Baca juga : Tiga Tersangka Penambangan Emas Ilegal TN Lore Lindu Lakukan Perlawanan
"Kami meminta mereka mendukung kami dengan helikopter untuk mengangkut yang terluka," kata seorang perempuan yang menunggu kabar tentang mertuanya - seorang ayah dari tiga anak - kepada AFP.
Reyes mengatakan militer, pemadam kebakaran, dan organisasi lainnya sedang bergerak ke daerah itu dengan udara untuk mengevaluasi situasi.
Tim penyelamat juga diangkut dari Caracas untuk membantu dalam pencarian.
Baca juga : 14 Migran Venezuela Tewas dalam Kebakaran di Chile
"Kami mengevaluasi kerusakan dan melakukan analisis penyelamatan," tambah Ampueda.
Pada Desember tahun lalu, setidaknya 12 orang tewas ketika tambang di Komunitas Adat Ikabaru, di wilayah yang sama, runtuh.
Wilayah Bolivar kaya akan emas, berlian, besi, bauksit, kuarsa, dan coltan. Selain dari tambang negara, ada juga industri ekstraksi ilegal yang booming.
Baca juga : 37 Orang Tewas Akibat Bangunan Runtuh di Kamerun
"Ini pasti akan terjadi," kata penduduk Robinson Basanta kepada AFP tentang kondisi kerja yang tidak aman bagi para penambang, yang sebagian besar tinggal dalam kemiskinan ekstrem.
"Tambang ini telah menghasilkan banyak emas... Orang pergi ke sana karena kebutuhan, untuk mengais nafkah," katanya.
Aktivis mengecam "ekosida" di daerah tersebut dan eksploitasi anak-anak yang bekerja dalam waktu yang lama tanpa perlindungan.
Dalam setahun terakhir, Angkatan Bersenjata Venezuela telah mengusir sekitar 14.000 penambang ilegal dari Taman Nasional Yapacana di negara bagian tetangga Amazonas. (AFP/Z-3)
Ledakan di lokasi tambang emas informal di barat daya Burkina Faso, Afrika Barat pada Senin (21/2) menewaskan sekitar 60 orang dan melukai puluhan lainnya.
TENTARA bersenjata lengkap melepaskan tembakan untuk membubarkan para pengunjuk rasa di Kota Pertambangan Emas Obuasi, di wilayah Ashanti, Ghana.
Lebih dari 70 orang tewas dalam kecelakaan tambang emas akibat runtuhnya sebuah tambang di distrik Kangaba.
Sebuah longsor yang dipicu hujan deras menimbun dua bus yang mengangkut pekerja dari tambang emas di Filipina Selatan.
Seorang anak berhasil diselamatkan hampir 60 jam setelah tanah longsor melanda desa penambangan emas di Filipina selatan.
Sebanyak 54 orang dinyatakan tewas akibat tanah longsor di desa pertambangan emas Filipina dan 63 lainnya hilang.
Omzet rata-rata tambang ini mencapai Rp200 juta per hari atau sekitar Rp72 miliar per tahun
Petugas menyita barang bukti berupa ekskavator, mesin genset dan alat penyaringan pasir.
penutupan tambang galian C ilegal dilakukan di satu titik. Lokasinya berada di Kecamatan Bungursari.
JLY melanggar Pasal 158 dan Pasal 160 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Aktivitas penambangan tersebut tidak dilengkapi dengan surat izin dari Pemprov Jabar alias ilegal.
Warga juga membakar sejumlah bangunan dan warung. Massa mengobarik-abrik lokasi galian pasir cor ilegal dekat sungai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved