Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DUA serangan udara Israel menghantam Libanon selatan pada Senin (19/2) di dekat kota Sidon. Serangan itu melukai 14 orang. Tentara Israel mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah.
Gerakan Hizbullah Libanon yang didukung Iran dan musuh bebuyutannya, Israel, hampir setiap hari saling baku tembak melintasi perbatasan sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober. Meskipun sebagian besar baku tembak terbatas pada daerah dekat perbatasan, serangan Senin terjadi di Ghaziyeh, sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan terdekat Israel dan kurang dari lima kilometer dari kota Sidon.
Seorang fotografer AFP melaporkan suara setidaknya dua serangan berturut-turut di Ghaziyeh. Salah satunya menargetkan hanggar dekat jalan raya utama pantai, dengan asap hitam mengepul di seluruh area.
Baca juga : Komandan Hizbullah Termasuk 10 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Libanon
Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah Libanon mengatakan serangan itu menargetkan gudang tempat produksi ban dan generator listrik serta sekitar pabrik. Ini menyebabkan 14 orang terluka. Sebagian besar dari mereka ialah pekerja Suriah dan Palestina.
Dikatakan dua petugas tanggap darurat terluka saat memadamkan api gudang. Salah satu serangan menargetkan pabrik di kawasan industri Ghaziyeh dan melukai sedikitnya delapan pekerja. Tujuh di antaranya warga Suriah, kata sumber keamanan Libanon, yang meminta tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Tentara Israel mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa jet tempur menyerang dua fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah yang berdekatan dengan kota Sidon. "Serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap peluncuran UAV (drone) menuju Galilea Bawah di Israel utara," kata pernyataan itu. Ia menambahkan bahwa drone tersebut kemungkinan diluncurkan oleh Hizbullah pada hari sebelumnya.
Baca juga : Iran Ancam Serangan Israel di Libanon Tanda Akhir Netanyahu
Hizbullah, yang mengatakan mereka bertindak untuk mendukung Hamas di Jalur Gaza, pada Senin mengklaim beberapa serangan terhadap posisi Israel, tanpa menyebut drone. Gerakan Muslim Syiah itu tidak segera mengeluarkan pernyataan resmi mengenai serangan Ghaziyeh.
Kementerian Luar Negeri Libanon mendesak masyarakat internasional untuk mengutuk serangan Israel yang berkelanjutan dan menekan Israel, "Agar menghentikan upaya provokatifnya untuk menarik Libanon ke dalam perang yang ingin dicegah (Beirut)." Militer Israel pekan lalu mengatakan pihaknya membunuh seorang komandan Hizbullah, wakilnya, dan pejuang lain dalam serangan di kota Nabatiyeh, Libanon selatan.
Pada hari paling berdarah bagi Libanon sejak ketegangan meningkat pada Oktober, serangan terhadap suatu bangunan tempat tinggal juga menewaskan tujuh anggota keluarga yang sama, menurut sumber keamanan. Serangan lain di tempat berbeda menewaskan seorang wanita, anak kandungnya, dan anak tirinya.
Baca juga : Hizbullah Siap Tempur Habis-Habisan Lawan Israel
Pada Jumat, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah bahwa Israel akan membayar dengan darah bagi warga sipil yang terbunuh di Libanon dalam beberapa hari terakhir. Dia mengatakan pembunuhan warga sipil bertujuan memberikan tekanan kepada Hizbullah untuk menghentikan serangan terhadap Israel.
Ia memperingatkan bahwa gerakannya yang didukung Iran memiliki rudal berpemandu presisi yang dapat mencapai Eilat di pantai Laut Merah Israel. Ini jauh melampaui kota-kota utara yang biasanya menjadi sasarannya.
Meningkatnya kekerasan baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran internasional. Mereka khawatir terjadi perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah seperti yang terjadi pada 2006.
Baca juga : Incar Hizbullah, Israel Lancarkan Serangan Udara di Suriah
Sejak Oktober, bentrokan lintas batas telah menewaskan sedikitnya 269 orang di pihak Libanon. Sebagian besar dari mereka ialah pejuang Hizbullah tetapi juga termasuk 40 warga sipil, menurut penghitungan AFP. Di pihak Israel, 10 tentara dan enam warga sipil tewas, menurut tentara Israel. (Z-2)
Hamas menyatakan memberikan respon positif terhadap proposal gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel di Gaza.
Dr Marwan Al-Sultan, dokter spesialis jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas dalam agresi Israel.
Dr Marwan Al-Sultan, seorang ahli jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas bersama istri dan anak-anaknya.
PEMERINTAH Indonesia dan berbagai organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump, pernah mengutarakan keinginannya “mengambil alih” Gaza.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
Doa untuk Palestina lengkap dalam teks Arab, Latin, dan artinya. Temukan doa sesuai Al-Qur'an dan Hadits untuk mendoakan keselamatan Palestina.
SATU kafe tepi laut di Gaza yang dikenal luas karena menyediakan koneksi internet publik dan sering menjadi tempat berkumpul jurnalis, aktivis, serta mahasiswa, menjadi sasaran Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved