Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PARA pejabat intelijen dari Mesir, Israel, dan Amerika Serikat (AS) sedang berupaya untuk menjamin gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan sandera oleh Hamas dan Pihak Israel. Qatar menjadi mediator dalam negosiasi isu ini dan menilai telah mencapai banyak kemajuan.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al Thani mengatakan kemajuan telah dicapai dalam pertemuan antara pejabat intelijen dari Mesir, Israel dan AS pada akhir pekan lalu.
Kepala mata-mata dari tiga negara, yang telah memimpin perundingan ini di ibu kota Prancis, Paris.
Baca juga: Benjamin Netanyahu Bantah Ada Kemajuan dalam Negosiasi dengan Hamas
"Kedua belah pihak membahas kemungkinan kesepakatan yang mencakup gencatan senjata bertahap yang akan membuat perempuan dan anak-anak dibebaskan terlebih dahulu dan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza yang terkepung," kata Jassim al Thani pada Senin (30/1).
Dia berharap dapat menyampaikan proposal ini kepada Hamas yang terlibat secara positif dan konstruktif dalam proses tersebut. Jassim al Thani juga mengatakan bahwa Hamas menuntut gencatan senjata permanen sebagai prasyarat untuk memasuki perundingan.
Baca juga: Qatar Mengatakan Proposal Gencatan Senjata di Gaza akan Dikirim ke Hamas
“Saya yakin kita beralih dari situasi tersebut ke tempat yang berpotensi mengarah pada gencatan senjata secara permanen di masa depan,” katanya dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dewan Atlantik di Washington, DC, AS.
Jassim al Thani mengatakan bahwa perundingan ini dalam kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan beberapa minggu lalu. Sekitar 240 orang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober setelah pejuang kelompok tersebut melancarkan serangan mendadak dari Gaza ke Israel selatan, menewaskan sedikitnya 1.139 orang, menurut data Israel.
Israel menanggapinya dengan pemboman dahsyat dan invasi darat ke Gaza, menewaskan lebih dari 26.600 orang, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Qatar dan AS memimpin negosiasi gencatan senjata selama seminggu sebelumnya pada akhir November yang mengakibatkan lebih dari 100 tawanan dibebaskan oleh kelompok Palestina di Gaza dan lebih dari 200 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel dibebaskan sebagai imbalannya. (Aljazeera)
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan bahwa Indonesia tidak pernah mengadakan pembicaraan dengan Israel dalam bentuk apa pun.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyampaikan seruan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.
Israel mengizinkan warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, di tengah persiapan militer Israel melakukan serangan yang lebih luas di wilayah tersebut.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
Benjamin Netanyahu mengatakan militer Israel telah mendapat perintah untuk menghancurkan dua wilayah yang dianggap masih dikuasai Hamas, yakni Kota Gaza dan Al Mawasi.
Sejumlah duta besar PBB mengecam rencana Israel menguasai Gaza. Rencana itu berisiko melanggar hukum humaniter internasional.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved