Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEPALA hak asasi manusia PBB Volker Turk mengatakan pada Kamis (4/1) bahwa dia sangat terusik setelah komentar pejabat senior Israel yang menyerukan warga Palestina untuk meninggalkan Jalur Gaza.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir pada Senin menyerukan untuk mempromosikan solusi untuk mendorong emigrasi penduduk Gaza dan pembangunan kembali permukiman Israel di Jalur Gaza. Komentarnya muncul sehari setelah Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich juga menyerukan kembalinya pemukim ke Gaza dan Israel harus mendorong sekitar 2,4 juta warga Palestina di wilayah tersebut untuk meninggalkan Gaza.
"Sangat terusik dengan pernyataan pejabat tinggi Israel tentang rencana pemindahan warga sipil dari Gaza ke negara ketiga," tulis Turk di X, sebelumnya Twitter. Ia menambahkan bahwa hukum internasional melarang pemindahan paksa orang-orang yang dilindungi atau deportasi dari wilayah penjajahan.
Baca juga: Pasukan Hash Pro-Iran di Irak Sebut AS Bunuh Komandan Senior
Pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum secara resmi mengusulkan rencana untuk mengusir warga Gaza atau mengirim pemukim Yahudi kembali ke wilayah tersebut sejak perang pecah pada bulan Oktober.
Pertempuran itu meletus setelah kelompok pejuang kemerdekaan Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Baca juga: Israel Bahas Pengusiran Warga Palestina ke Kongo
Sebagai tanggapan, Israel berjanji menghancurkan kelompok tersebut, melancarkan pengeboman, dan invasi darat yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza menjadi puing-puing dan merenggut sedikitnya 22.313 nyawa, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.
Mayoritas penduduk Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah hampir tiga bulan pertempuran antara militan Hamas dan Israel. (AFP/Z-2)
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved