Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jepang Bekukan Aset Tiga Petinggi Hamas

Zubaedah Hanum
27/12/2023 00:17
Jepang Bekukan Aset Tiga Petinggi Hamas
Bendera Jepang(AFP)

JEPANG mengumumkan sanksi terhadap tiga tokoh senior Hamas, penguasa Jalur Gaza di Palestina. Alasannya, ketiga orang tersebut diyakini terlibat dalam serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober.

"Tokyo akan membekukan aset milik ketiga individu tersebut dan menjatuhkan sanksi terhadap pembayaran dan transaksi modal," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hayashi Yoshimasa pada hari Selasa (27/12).

AS melancarkan serangan ke Irak atas serangan pesawat tak berawak yang dituduh dilakukan oleh pasukan yang bersekutu dengan Iran

Baca juga : Hamas Minta Israel Bebaskan 3 Pemimpin Palestina. Siapa Mereka?

Orang-orang yang terkena sanksi, yang tidak disebutkan namanya, diyakini terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. "Mereka berada dalam posisi untuk menggunakan dana untuk melakukan serangan serupa di masa depan," kata Yoshimasa.

Langkah ini dilakukan setelah Tokyo pada bulan Oktober menjatuhkan sanksi terhadap sembilan orang dan sebuah perusahaan atas dugaan hubungan mereka dengan Hamas.

Baca juga : Buru 4 Komandan Hamas, Israel Hargai Yahya Sinwar Rp6 Miliar

Tokyo telah berusaha untuk mengambil tindakan tegas dalam perang di Gaza, berupaya untuk menyeimbangkan hubungan dengan Amerika Serikat, sekutu terdekatnya, dan hubungan dengan mitra pemasok energi di Timur Tengah.

Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio mengutuk serangan tanggal 7 Oktober terhadap Israel dan menyerukan pembebasan segera para tawanan Hamas sambil menyatakan keprihatinan atas kematian warga sipil dan memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza.

Jepang pada awal bulan ini mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera” di Gaza, setelah Jepang tidak melakukan pemungutan suara serupa pada bulan Oktober.

Pekan lalu, perusahaan pengirim kontainer asal Jepang, Ocean Network Express, mengumumkan akan mengubah rute kapalnya menjauh dari Laut Merah untuk menghindari sasaran pemberontak Houthi Yaman, yang telah meningkatkan serangan terhadap pelayaran komersial sejak dimulainya perang di Gaza. 

Pada bulan November, kelompok Houthi menyita kapal milik Inggris yang disewa oleh Nippon Yusen yang berbasis di Tokyo, sehingga mendorong perusahaan pelayaran tersebut berhenti menerima kargo yang menuju Israel. (Aljazeera/Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya