Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ISRAEL sedang mempersiapkan masyarakatnya untuk mengambil keputusan sulit. Itu termasuk membebaskan petinggi Palestina yang saat ini dipenjara Israel.
Laporan itu diungkapkan kantor Penyiaran Publik Israel (KAN) pada Rabu (20/12). Media itu menyatakan Tel Aviv sedang berdiskusi dengan mediator mengenai pembebasan puluhan sandera Israel di Gaza.
Prioritasnya perempuan yang tidak dibebaskan berdasarkan kesepakatan sebelumnya, dan orang lanjut usia yang terluka atau menderita penyakit kronis selama penangkapan mereka.
Baca juga : WHO: Tidak Ada Rumah Sakit Berfungsi di Gaza Utara
"Masyarakat Israel harus siap membuat konsesi terkait pembebasan tahanan berbahaya (mengacu pada para petinggi Hamas yang dipenjara)," ungkap KAN mengutip sumber Israel.
Baca juga : Israel Kosongkan Paksa Gaza Ketika Dunia Serukan Gencatan Senjata
'Tahanan berbahaya juga mengacu pada tahanan Palestina di penjara Israel yang mendapat hukuman berat. Kepala Mossad David Barnea, Direktur CIA William Burns dan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani bertemu hari Senin di ibu kota Polandia, Warsawa untuk memulai kesepakatan pertukaran sandera baru, menurut media tersebut.
Merumuskan perjanjian baru akan jauh lebih sulit dibandingkan perjanjian sebelumnya, kata KAN, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya. Di sisi lain, Channel 12 Israel mengutip seorang pejabat senior Israel, yang melaporkan bahwa Israel akan siap mengambil langkah panjang untuk membawa kembali sandera.
Jika perjanjian tersebut dilaksanakan, maka akan memerlukan biaya yang besar, tambah pejabat tersebut, seraya menegaskan bahwa keputusan kini berada di tangan para mediator.
Sebagai imbalannya, Israel akan mempertimbangkan untuk menunjukkan fleksibilitas selama jeda kemanusiaan yang diperkirakan terjadi. Selain itu, Israel mungkin akan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina, baik dari segi tingkat bahaya maupun kuantitasnya, tambahnya.
Israel ingin meyakinkan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, bahwa kesepakatan itu layak untuk diperhatikan, menurut saluran tersebut. Jeda selama seminggu dengan imbalan 40 sandera Israel
Para pejabat Israel mengatakan Barnea mengusulkan inisiatif untuk meluncurkan kembali perundingan mengenai kesepakatan baru untuk membebaskan 40 warga Israe. Tetapi Hamas menolak dimulainya kembali perundingan selama pertempuran berlanjut di Gaza.
Para pejabat Israel mengatakan bahwa sebagai bagian dari proposal tersebut, Israel akan menyetujui jeda sementara setidaknya selama satu minggu. "Israel juga menyatakan bahwa mereka mungkin akan membebaskan tahanan yang dihukum karena melakukan serangan terhadap Israel," menurut situs berita Israel, Walla.
Al Thani menyampaikan, dalam pertemuan di Warsawa, posisi Hamas bahwa Israel harus menghentikan serangan sebelum negosiasi pertukaran sandera dapat dilakukan, kata media tersebut.
Barnea menjawab bahwa jika Hamas ingin perang berakhir, Hamas harus melucuti senjatanya dan menyerahkan para pemimpinnya di Jalur Gaza.
Namun pernyataan Barnea bertentangan dengan sikap Hamas yang menolak kesepakatan pertukaran tahanan sebelum penarikan penuh tentara Israel dari Jalur Gaza dan gencatan senjata komprehensif.
Selama jeda kemanusiaan selama seminggu di Gaza bulan lalu, Hamas membebaskan 81 warga Israel, 23 warga negara Thailand, dan seorang warga Filipina, sebagai imbalan atas 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak. (Anadolu/Z-8)
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menyerukan tindakan mendesak menyusul kematian anak-anak akibat kelaparan di Jalur Gaza.
PERDANA Menteri Denmark Mette Frederiksen, pemegang presidensi Uni Eropa mempertimbangkan opsi sanksi maupun bentuk tekanan lain terhadap Israel atas serangan di Gaza
RIBUAN warga Palestina terpaksa meninggalkan lingkungan Zeitoun di selatan Kota Gaza, setelah beberapa hari serangan udara dan operasi militer Israel
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
Baznas salurkan bantuan kepada keluarga pengungsi Palestina di Mesir.
Indonesia didorong untuk melakukan tindakan yang tegas dalam mendukung Palestina tidak hanya sekedar pernyataaan-pernyataan dukungan.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyampaikan seruan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.
Israel mengizinkan warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, di tengah persiapan militer Israel melakukan serangan yang lebih luas di wilayah tersebut.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
Benjamin Netanyahu mengatakan militer Israel telah mendapat perintah untuk menghancurkan dua wilayah yang dianggap masih dikuasai Hamas, yakni Kota Gaza dan Al Mawasi.
Sejumlah duta besar PBB mengecam rencana Israel menguasai Gaza. Rencana itu berisiko melanggar hukum humaniter internasional.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved