Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KELAPARAN menyebar di kalangan warga sipil di Jalur Gaza di tengah serangan intens Israel yang terus berlangsung tanpa henti. Pesawat jet tempur Israel terus melakukan pengeboman. Sementara sejumlah tank mulai terlihat memasuki kota Khan Younis di Gaza, Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, 18.205 orang telah tewas dan 49.645 terluka dalam serangan Israel di Gaza dalam kurun waktu dua bulan. Dari total tersebut, ratusan kematian terjadi sejak Amerika Serikat (AS) memveto proposal gencatan senjata Gaza di Dewan Keamanan PBB pekan lalu.
Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah diusir dari rumah mereka. Sejumlah warga mengaku kesulitan mencari makanan dan juga tempat berlindung di wilayah pesisir yang terkepung tersebut.
Baca juga : 60 Hari Gaza Dibom Israel, Indonesia Minta Dewan Keamanan PBB Segera Bertindak
Seorang warga Palestina mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dirinya belum makan selama tiga hari dan harus mengemis roti demi anak-anaknya.
"Saya berpura-pura kuat, namun saya takut saya akan tumbang di hadapan anak-anak saya," ucap warga tersebut melalui telepon, yang menolak disebutkan namanya.
Baca juga : Viral Puluhan Warga Palestina Diarak Tentara Israel, Ditelanjangi dan Diikat Tangannya
UNRWA, badan PBB yang bertanggung jawab atas pengungsi Palestina, mengatakan bahwa sejumlah warga datang ke pusat kesehatan dan tempat penampungan sambil membawa anak-anak mereka yang sudah meninggal dunia.
"Kita berada di ambang kehancuran," tutur pernyataan UNRWA.
Badan-badan bantuan PBB lain juga telah memperingatkan akan rusaknya tatanan sosial seiring dengan memburuknya situasi di Gaza. Akhir pekan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku khawatir akan terjadinya eksodus ke Mesir dari Gaza.
Komisaris jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa mendorong warga Gaza lebih dekat ke perbatasan menunjukkan upaya Israel untuk memindahkan paksa mereka keluar dari perbatasan.
Yordania juga menuduh Israel berusaha mengosongkan Gaza dari rakyat sipil. Pemerintah Israel membantah bahwa ini adalah tujuan mereka.
Perbatasan dengan Mesir adalah satu-satunya jalan keluar dari Gaza saat ini. Namun Kairo telah memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan mengizinkan warga Gaza masuk ke wilayahnya, karena khawatir mereka tidak akan kembali.
Para pejabat PBB mengatakan 1,9 juta orang 85% dari populasi Gaza mengungsi dan menggambarkan kondisi di wilayah selatan tempat mereka terkonsentrasi sangat buruk.
Warga Gaza mengatakan orang-orang yang terpaksa mengungsi berulang kali sekarat karena kelaparan dan kedinginan.
Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan bahwa saat ini setengah dari populasi Gaza menderita kelaparan. Israel telah membombardir Gaza dari udara, laut dan darat.
Kemudian memberlakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat sejak 7 Oktober. Itu menewaskan lebih dari 18.000 orang dan melukai lebih dari 49.500 orang, menurut para pejabat Palestina.
Pasukan Israel melancarkan serangan setelah Hamas melakukan serangan di Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan 240 orang, menurut pihak berwenang Israel.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan pada hari Senin bahwa setidaknya 208 jenazah warga Palestina telah tiba di beberapa rumah sakit di Gaza dalam beberapa jam sebelumnya.
Setidaknya 416 orang terluka dalam jangka waktu yang sama, katanya. Sementara sejumlah besar korban masih berada di bawah reruntuhan ketika pasukan Israel memblokir ambulans untuk mencapai daerah-daerah tersebut. (Gulf Times/Z-4)
AS menjadi satu-satunya anggota Dewan Keamanan PBB yang menolak mengakui bencana kelaparan di Jalur Gaza, Palestina, merupakan krisis yang disebabkan ulah manusia.
Ketika Israel membunuh Anas Al-Sharif, bersama seluruh kru Al-Jazeera di Kota Gaza pada 10 Agustus, Reuters memilih untuk memublikasikan klaim Israel yang sepenuhnya tidak berdasar.
ISRAEL dengan sengaja menjadikan jurnalis sebagai target serangan mereka. RSF menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pembantaian jurnalis.
LIMA jurnalis termasuk di antara setidaknya 20 orang yang tewas, kemarin, akibat serangan Israel menghantam Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza, Palestina.
INVESTIGASI gabungan yang dilakukan media milik warga Israel-Palestina, +972 Magazine dan Local Call, mengungkapkan keberadaan unit khusus, Sel Legitimasi, di tubuh militer Israel yang secara sistematis berupaya mendiskreditkan jurnalis Palestina di Jalur Gaza.
KABINET Israel menyetujui rencana pendudukan Kota Gaza dalam pertemuan pada Kamis (21/8).
Paus Leo XIV menyerukan agar Israel menghentikan “hukuman kolektif” terhadap penduduk di Gaza.
Situasi semakin memburuk seiring meningkatnya serangan militer dengan tujuan Israel merebut Gaza.
Dalam sehari, tujuh orang, termasuk dua anak, kembali tercatat meninggal dunia di rumah sakit Gaza, meningkatkan total korban meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi
Kementerian Kesehatan Jalur Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat malnutrisi di tengah krisis pasokan pangan di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 227 orang.
Militer Israel dituduh sengaja mengarahkan truk melintasi jalan yang tidak aman untuk dilintasi di Gaza tengah sehingga akhirnya terguling.
DI tengah serangan udara, pengungsian, dan kelaparan, kelangkaan air yang belum pernah terjadi menambah penderitaan penduduk Jalur Gaza, Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved