Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

PBB Pastikan Data Kementerian Kesehatan Jalur Gaza Soal Kelaparan Valid

Basuki Eka Purnama
13/8/2025 07:12
PBB Pastikan Data Kementerian Kesehatan Jalur Gaza Soal Kelaparan Valid
Warga Palestina mengantre untuk mendapatkan jatah makanan di Universitas Islam di Kota Gaza, Jalur Gaza.(AFP/Omar AL-QATTAA)

PBB menegaskan bahwa data terkait kelaparan di Jalur Gaza, yang disampaikan Kementerian Kesehatan Gaza dapat dipercaya. Hal itu diungkapkan kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, Selasa (12/8).

"Kami mendapati bahwa, selama ini, dan seperti yang Anda ketahui, PBB telah berada di Jalur Gaza cukup lama, termasuk sejak pengambilalihan Jalur Gaza oleh Hamas, angka-angka yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan di Gaza yaitu Kementerian Kesehatan Palestina, secara keseluruhan dapat dipercaya," tegas Dujarric dalam konferensi pers.

Sebelumnya, Selasa (12/8) pagi, Kementerian Kesehatan Jalur Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat malnutrisi di tengah krisis pasokan pangan di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 227 orang, termasuk 103 anak-anak.

Pekan lalu, pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu bersikeras tidak ada kelaparan di Jalur Gaza dan menyebut situasinya dibesar-besarkan.

Namun, Netanyahu mengakui adanya deprivasi di Jalur Gaza dan berpendapat bahwa  tidak ada seorang pun di Jalur Gaza yang akan
bertahan hidup setelah dua tahun perang jika Israel benar-benar menerapkan kebijakan kelaparan.

Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk, Senin (4/8), mengatakan penolakan Israel untuk memberikan akses pangan kepada
warga sipil Jalur Gaza dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Ia menyebut gambar-gambar yang memperlihatkan warga kelaparan di Jalur Gaza menyayat hati dan tak dapat diterima.

Menurut Turk, Israel terus membatasi secara ketat bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza dan jumlah bantuan yang diizinkan jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Setelah sebagian melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina dari 27 Juli hingga 10 Agustus, Israel hanya mengizinkan 1.334 truk masuk ke wilayah tersebut, yang hanya memenuhi sekitar 14% dari kebutuhan bantuan penduduk.

Pemerintah setempat menuding sebagian besar truk tersebut dijarah dengan sepengetahuan militer Israel.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar pangan, bahan bakar, dan obat-obatan, sedikitnya 600 truk bantuan perlu diizinkan masuk ke Jalur Gaza setiap hari, menurut perkiraan mereka. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya