Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Dokter tak Berdaya Hadapi Anak-anak yang Kelaparan di Gaza

Khoerun Nadif Rahmat
25/8/2025 21:49
Dokter tak Berdaya Hadapi Anak-anak yang Kelaparan di Gaza
Ilustrasi.(AFP/MOHAMMED ABED)

PARA dokter di Gaza menyatakan hampir tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah anak-anak meninggal akibat kelaparan yang dipicu blokade Israel. 

Situasi itu semakin memburuk seiring meningkatnya serangan militer, dengan tujuan Israel merebut Kota Gaza dan memaksa hampir satu juta warga Palestina mengungsi.

Salah satu korban adalah May Abu Arar, anak berusia tujuh tahun yang mengalami malnutrisi parah. Selama empat bulan terakhir, ibunya hanya bisa menyaksikan tubuh May yang semakin kurus. 

Ibunya, Nadia Abu Arar, mengatakan, berat tubuh May yang semula 19 kg terus menurun. “Kekurangan protein sangat parah sehingga kondisi anak saya semakin memburuk setiap hari. Dokter menegaskan dia tidak menderita penyakit lain, semuanya akibat malnutrisi, dan saya belum melihat perbaikan sama sekali,” kata Nadia dikutip dari Al Jazeera.

Melina, seorang ahli anestesi asal Bulgaria yang bertugas di Nasser Medical Complex, Khan Younis, menggambarkan dampak kelaparan dan serangan militer terhadap pasien dan tenaga medis. 

"Setiap hari saya melihat orang-orang yang sangat kurus, jelas menunjukkan tanda malnutrisi parah. Ini membuat mereka sulit sembuh dan melawan infeksi, sehingga pemulihan dari penyakit apapun menjadi sangat sulit," ujarnya dalam video yang dibagikan rumah sakit.

Melina menambahkan, kolapsnya sistem kesehatan, pangan, dan pendidikan di Gaza adalah bencana yang sepenuhnya “buatan manusia” dan seharusnya bisa dicegah. 

Ia juga mengingat pengalaman menanestesi pasien pria berusia 33 tahun yang hampir kehilangan tangan kanannya, di tengah banyak pasien lain yang kehilangan rumah, anak, pekerjaan, dan penghasilan.

Gaza terus dilanda siklus kekerasan tanpa henti. Malam-malam sulit terjadi di kawasan Zeitoun, Sabra, dan Jabalia, dengan pasukan Israel menggunakan alat peledak jarak jauh untuk menghancurkan bangunan dan fasilitas umum.

Beberapa serangan udara juga menimpa tenda darurat di Rimal, salah satu kawasan tersibuk di kota itu. Di Karama, utara Gaza City, sedikitnya tiga warga Palestina terjebak di bawah reruntuhan.

Warga Gaza kini hidup dalam tekanan, kelaparan, dan ketidakpastian, tanpa arah yang jelas untuk melarikan diri, sementara situasi terus memburuk. (I-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya