Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendorong jeda kemanusiaan di Gaza yang sudah berjalan selama empat hari harus dilanjutkan menuju gencatan senjata penuh.
"Dialog yang mengarah pada perjanjian tersebut harus dilanjutkan, sehingga menghasilkan gencatan senjata kemanusiaan penuh. Ini demi kepentingan rakyat Gaza, Israel, dan wilayah yang lebih luas," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, Senin (27/11).
Guterres mengungkapkan jeda yang disepakati Israel dan Hamas memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk ke bagian utara yang menjadi lokasi agresi utama zionis. Namun, dia mengatakan jeda empat hari tidak cukup atau tidak sebanding dengan besarnya kebutuhan bagi 1,7 juta pengungsi.
Baca juga: Jeda Kemanusiaan Hampir Usai, Gaza Utara belum Dapat Pasokan Bahan Bakar
Guterres pun mendesak semua negara yang memiliki pengaruh untuk ikut berupaya mengakhiri konflik tersebut.
Sependapat dengan Guterres, Komisioner Tinggi PBB untuk HAM Volker Turk menyatakan saat ini adalah waktu yang tepat untuk mencapai gencatan senjata secara permanen. Jeda kemanusiaan penting bagi warga sipil di Gaza, yang bisa kembali berkumpul dengan orang-orang terkasih, setelah mengalami situasi yang begitu mengerikan selama tujuh minggu terakhir.
Baca juga: Blinken Kembali ke Israel, Saat Gencatan Senjata Diperpanjang
"Saatnya menggunakan jeda ini untuk mengakhiri kekerasan secara permanen. Harus ada jalan keluar dari kesengsaraan, menuju perdamaian yang berkelanjutan dan abadi," kata Turk melalui platform X. (Ant/Z-11)
PRANCIS, Inggris dan sejumlah negara lain mulai menunjukkan komitmen yang lebih nyata dalam mendukung pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved