Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPOLISAN Jerman menggerebek rumah anggota dan pendukung Hamas dan organisasi Palestina lainnya yang dilarang di negara tersebut. Sekitar 500 anggota pasukan keamanan dilibatkan dalam operasi yang menggeledah 13 lokasi di ibu kota Berlin.
Empat wilayah lainnya menjadi sasaran dengan tingkat yang lebih rendah karena polisi menyita ponsel pintar, laptop, dan berbagai tulisan, ujar kementerian dalam negeri tersebut.
“Kami melakukan tindakan terhadap kelompok Islam radikal,” kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser pada Kamis pagi.
Baca juga: Menlu OKI Desak Prancis Dukung Penyelesaian Krisis di Jalur Gaza
“Dengan melarang Hamas dan Samidoun di Jerman, kami telah mengirimkan sinyal jelas bahwa kami tidak akan menoleransi permintaan maaf atau dukungan apa pun terhadap teror Hamas terhadap Israel.
“Kaum Islamis dan anti-Semit tidak boleh merasa aman di mana pun,” katanya.
Baca juga: Israel Tunjukkan Markas Bawah Tanah Hamas di Al-Shifa
Jerman pada 2 November melarang Hamas dan Samidoun. Menurut angka resmi, Jerman menampung sekitar 450 anggota Hamas, yang dilarang sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Israel.
Kementerian itu mengatakan meskipun anggota Hamas belum melakukan aksi kekerasan di Jerman, mereka telah mencoba mengumpulkan dana untuk membantu kelompok tersebut di luar negeri dan mempengaruhi wacana sosial dan politik di Jerman.
Di sisi lain, Samidoun "cenderung menggunakan kekerasan... dan menyangkal hak Israel untuk hidup".
Sekitar 240 sandera disandera kelompok bersenjata Hamas dalam serangan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang juga menewaskan 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut pihak berwenang Israel.
Serangan tersebut memicu kampanye militer Israel terhadap Gaza yang dikuasai Hamas, yang menurut pihak berwenang di sana telah menewaskan lebih dari 14.800 orang, sebagian besar warga sipil dan ribuan di antaranya adalah anak-anak. (AFP/Z-3)
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyampaikan seruan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.
Israel mengizinkan warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, di tengah persiapan militer Israel melakukan serangan yang lebih luas di wilayah tersebut.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
Benjamin Netanyahu mengatakan militer Israel telah mendapat perintah untuk menghancurkan dua wilayah yang dianggap masih dikuasai Hamas, yakni Kota Gaza dan Al Mawasi.
Sejumlah duta besar PBB mengecam rencana Israel menguasai Gaza. Rencana itu berisiko melanggar hukum humaniter internasional.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
Baznas salurkan bantuan kepada keluarga pengungsi Palestina di Mesir.
Indonesia didorong untuk melakukan tindakan yang tegas dalam mendukung Palestina tidak hanya sekedar pernyataaan-pernyataan dukungan.
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved