Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin prihatin atas kematian ribuan orang, pengusiran massal warga sipil, dan bencana kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza.
Berbicara dalam pertemuan luar biasa kelompok negara berkembang Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan (BRICS) melalui tautan video dari Moskow pada Selasa (21/11), Putin mengatakan eskalasi di Timur Tengah adalah konsekuensi langsung dari sikap Amerika Serikat (AS) dalam memonopoli fungsi mediasi antara Israel dan Palestina.
Menurut Putin, monopoli tersebut telah menghalangi kerja mediator internasional Kuartet Timur Tengah yang terdiri dari Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), AS dan Rusia. "Karena sabotase terhadap keputusan-keputusan PBB yang jelas-jelas mengatur pembentukan dan hidup berdampingan secara damai antara dua negara merdeka dan berdaulat, Israel dan Palestina, lebih dari satu generasi warga Palestina dibesarkan dalam suasana ketidakadilan. Israel juga tidak bisa sepenuhnya menjamin keamanan negara mereka," ungkap Putin.
Baca juga: Deal! Hamas-Israel Sepakati Gencatan Senjata
Putin menekankan semua negara BRICS memiliki posisi sama mengenai perlunya upaya kolektif untuk mencapai perdamaian abadi dan berkelanjutan di Timur Tengah. Hal ini pernah terwujud dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB mengenai situasi di Palestina, dan dalam diskusi mengenai resolusi Timur Tengah di Dewan Keamanan PBB.
"Meski resolusi ini hanya berisi seruan untuk dilakukannya jeda kemanusiaan dan bukan gencatan senjata penuh, kami menganggap fakta bahwa disetujuinya resolusi ini merupakan sebuah langkah ke arah yang benar," katanya.
Baca juga: Netanyahu Sambut Baik Kesepakatan dengan Hamas
Bagi Putin, jeda kemanusiaan diperlukan untuk melanjutkan upaya pembebasan sandera dan mengevakuasi warga sipil serta warga asing dari Jalur Gaza. Sementara tugas paling mendesak dalam agenda BRICS saat ini adalah mendorong gencatan senjata yang benar-benar berjangka panjang dan berkelanjutan.
Putin berterima kasih kepada Mesir dan Arab Saudi atas kontribusi mereka dalam menemukan cara meringankan krisis saat ini, dan mengusulkan menjadikan konfrontasi Palestina-Israel sebagai topik konstan dalam agenda BRICS. (Anadolu/Z-3)
Rusia telah membuat negara-negara Barat khawtir dengan mengerahkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina dalam dua bulan terakhir.
Para pendukung Fenerbahce meneriakan nama Putin setelah Vitaly Buyalskyi mencetak gol di masa injury time yang memastikan Dynamo menang 2-1 dan menyingkirkan Fenerbahce dari Liga Champions.
Pertemuan itu terjadi sehari setelah utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, memperingatkan serangan di wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak dapat memengaruhi 2,3 juta orang.
Otoritas wilayah Jenewa mengumumkan pembentukan zona aman di sekeliling danau tempat pertemuan antara Biden dan Putin itu akan digelar.
Putin malah memuji mantan Presiden Donald Trump sebagai individu yang luar biasa dan berbakat.
Pertemuan keduanya akan digelar di sebuah vila mewah yang menghadap ke Danau Jenewa, yang mungkin terdengar indah, tetapi pertemuan diplomatik yang melelahkan telah menanti.
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Terinspirasi dari era Art Deco tahun 1920-1930, Khanaan memadukan budaya motif khas era tersebut dengan tampilan yang ramping dan linier serta ornamen yang stylish
Pemkab Bandung siap melakukan langkah-langkah kongkret yang bisa dilakukan dalam rangka menyikapi perjuangan rakyat Palestina.
Penggalangan dana dilakukan saat ribuan warga melakukan aksi damai bela Palestina
Donasi yang terkumpul sudah ditransferkan kepada lembaga yang menyalurkan langsung bantuan. Pengumpulan donasi tahap kedua ditargetkan bisa mencapai Rp200 juta.
Kegiatan yang diikuti seribuan umat muslim tersebut diisi dengan doa bersama serta penggalangan dana
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved