Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rusia Sebut Israel Akui Kepemilikan Senjata Nuklirnya

Zubaedah Hanum
07/11/2023 17:25
Rusia Sebut Israel Akui Kepemilikan Senjata Nuklirnya
Ilustrasi(Antara)

KEMENTERIAN Luar Negeri Rusia mengkritisi pernyataan seorang menteri muda Israel yang mengungkap rencana serangan nuklir di Gaza, Palestina. Israel, kata Rusia, seperti mengakui bahwa mereka sebenarnya memiliki senjata nuklir.

"(Pernyataan) ini menimbulkan banyak pertanyaan," kata Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip kantor berita resmi RIA.

"Pertanyaan pertama – apakah kita sedang mendengar pernyataan resmi tentang keberadaan senjata nuklir?" kata Zakharova.

Baca juga : Bocorkan Rencana Menuklir Gaza, Menteri Israel Diskor

Israel tidak secara terbuka mengakui mereka memiliki senjata nuklir meskipun Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan Israel memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir.

Jika demikian adanya, kata dia, di mana Badan Energi Atom Internasional dan para pengawas nuklir internasional?

 

Kepemilikan senjata nuklir negara-negara di dunia. (Sumber : AFP)

 

Baca juga : Dengan Uranium, Iran Paksa Barat Cabut Sanksi

PM Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (5/11) menonaktifkan Menteri Warisan Budaya Amihay Eliyahu, yang berasal dari partai sayap kanan dalam pemerintahan koalisi, dari pertemuan-pertemuan kabinet "sampai pemberitahuan lebih lanjut".

Ketika ditanya dalam sebuah wawancara radio tentang pilihan hipotetis serangan nuklir, Eliyahu menjawab: "Itu salah satu cara."

Pernyataan Eliyahu itu menuai kecaman dari seluruh dunia Arab, menimbulkan skandal di media-media besar Israel, dan dianggap "tidak menyenangkan" oleh seorang pejabat AS. Iran menyerukan respons internasional segera terhadap pernyataan itu.

“Dewan Keamanan PBB dan Badan Energi Atom Internasional harus mengambil tindakan segera dan tanpa henti untuk melucuti rezim barbar dan apartheid ini. Besok sudah terlambat," tulis Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian di platform X pada Senin (6/11). (Reuters/Ant/Z-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya