Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEPALA Badan Nuklir Atom Iran Mohammad Eslami mengatakan negaranya sedang melakukan pengayaan uranium dalam skala lebih besar untuk memaksa Barat mencabut sanksi.
Dalam wawancara dengan surat kabar lokal Etilaat pada Sabtu (10/6), Eslami mengatakan aktivitas pengayaan kemurnian tinggi sejalan dengan undang-undang yang bertujuan mencabut sanksi.
Berdasarkan perjanjian nuklir Iran pada 2015, Iran dibolehkan melakukan pengayaan uranium hanya sampai 3,67 persen dengan imbalan pelonggaran sanksi. Ambang batas itu kemudian dilanggar oleh Iran setelah Amerika Serikat secara sepihak keluar dari perjanjian tersebut pada 2018.
Baca juga : Rudal Balistik Hipersonik 'Fattah' Iran Mampu Hindari Iron Dome Israel
Saat ini Iran melakukan pengayaan dengan kemurnian hingga 60% baik di fasilitas nuklir Natanz di Provinsi Isfahan maupun di pembangkit nuklir bawah tanah Fordow di Provinsi Qom.
Menurut Eslami, pengayaan tingkat lebih tinggi memiliki beberapa tujuan, antara lain untuk produksi bahan mentah radiofarmasi. "Interaksi dengan badan pengawas nuklir PBB juga masih berlangsung," kata dia.
Baca juga : Mengapa Jepang Abaikan Protes Global atas Limbah Nuklir di Samudra Pasifik?
Stok Uranium Iran. (Sumber : AFP)
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Kepala Badan Nuklir Atom Iran Mohammad Eslami di depan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bushehr, Iran. (Sumber : AFP/Kepresidenan Iran)
Eslami mengecam AS karena tidak mematuhi perjanjian nuklir 2015 dan mundur dari pakta perjanjian tersebut. Dia menegaskan UU yang disahkan parlemen awal 2021 adalah untuk memaksa Barat mencabut sanksi.
Pernyataan Eslami itu disampaikan sehari setelah wakil tetap Iran di PBB membantah laporan mengenai tercapainya sebuah "kesepakatan sementara" dengan AS dalam rangka membatasi pengayaan nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.
Sejak April 2021 Teheran dan Washington melakukan pembicaraan tidak langsung untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015. Namun, proses tersebut mandek sejak Agustus tahun lalu.
Pembangunan teknologi nuklir untuk pembangkit listrik nasional bisa dimulai di era pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Pemerintah Inggris telah menyiapkan anggaran sebesar 383 juta Dolar AS atau sekitar Rp5 triliun untuk memproduksi high-assay low-enriched uranium (HALEU).
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk pertama kalinya akan mengirim amunisi penembus lapis baja kontroversial yang mengandung uranium terdeplesi (depleted uranium) ke Ukraina.
Pasukan Libia Timur mengatakan menemukan 10 drum uranium yang dinyatakan hilang pengawas nuklir PBB, tidak jauh dari gudang tempat uranium itu diambil.
Pengawas Badan Energi Atom Internasional PBB mengumumkan sekitar 2,5 ton uranium atau bahan baku utama nuklir alami di situs Libya hilang.
Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat (13/6).
Kementerian Luar Negeri Turki menyebut serangan udara Israel terhadap Iran sebagai tindakan terkutuk yang memperparah ketegangan di Timur Tengah.
Sejumlah komandan dan ilmuwan Iran menjadi korban tewas dalam serangan yang dilancarkan Israel.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
Militer Israel menyebut memiliki intelijen yang menunjukkan program nuklir Iran semakin berkembang maju.
Serangan Israel diklaim melibatkan sekitar 200 jet tempur dan diarahkan ke sekitar 100 target strategis di berbagai wilayah Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved