Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
JURU Bicara Pentagon, Sean Parnell, menyampaikan bahwa serangan udara terbaru yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Iran telah menghambat kemajuan program nuklir negara tersebut selama satu hingga dua tahun.
“Kami telah menurunkan kemampuan program mereka selama satu hingga dua tahun. Setidaknya, penilaian intelijen di dalam departemen menilai seperti itu,” ujar Parnell.
Ia menambahkan bahwa dampaknya kemungkinan besar lebih mendekati dua tahun dalam memperlambat perkembangan kemampuan nuklir Iran.
“Kami memperkirakan lebih mendekati dua tahun, seperti memperlambat selama dua tahun,” lanjutnya.
Menurut Parnell, pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Ia menekankan bahwa ketiga fasilitas tersebut telah benar-benar dihancurkan.
“Kami yakin kemampuan nuklir Iran telah mengalami penurunan yang serius, bahkan mungkin ambisi mereka untuk membuat bom,” katanya.
Namun, proses evaluasi lebih lanjut atas dampak serangan tersebut masih berlangsung.
Serangan udara AS pada 22 Juni menargetkan situs nuklir bawah tanah Fordow dengan enam bom penghancur bunker, disusul puluhan rudal jelajah dari kapal selam yang diarahkan ke fasilitas di Natanz dan Isfahan sebagai bagian dari operasi yang bertujuan melemahkan proyek nuklir Iran.
Rencana perundingan putaran keenam antara AS dan Iran awalnya dijadwalkan pada 15 Juni, tetapi tertunda menyusul serangan udara Israel terhadap berbagai lokasi militer, nuklir, dan sipil Iran pada 13 Juni.
Konflik selama 12 hari antara Iran dan Israel akhirnya mereda setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata yang difasilitasi Amerika Serikat dan mulai diberlakukan sejak 24 Juni.
“Departemen Pertahanan akan mendukung misi diplomatik untuk melanjutkan perdamaian itu dengan memastikan bahwa kami mempertahankan kapabilitas di seluruh Timur Tengah,” jelas Parnell.
Ia juga menyebut bahwa Presiden Donald Trump dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth memiliki sejumlah opsi militer yang dapat diambil guna melindungi warga sipil dan pasukan AS di kawasan tersebut.
“Kami saat ini tidak memiliki pembaruan mengenai postur kekuatan di wilayah tanggung jawab CENTCOM,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai potensi pengurangan jumlah pasukan di Suriah, Parnell mengatakan bahwa AS masih mempertahankan sekitar 1.500 personel militer di wilayah tersebut. (Ant/I-3)
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
Pemerintah Israel secara resmi mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata bilateral dengan Iran pada Selasa (24/6).
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyetujui undang-undang yang menghentikan kerja sama negaranya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
MENTERI Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menyebutkan bahwa pemimpin ototritas Israel Benjamin Netanyahu berbohong soal program nuklir damai Iran selama lebih dari 30 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved