Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Jerman Prihatin atas Ancaman Iran Tutup Selat Hormuz

Budi Ernanto
24/6/2025 12:04
Jerman Prihatin atas Ancaman Iran Tutup Selat Hormuz
Ilustrasi.(AFP/JENS SCHLUETER)

PEMERINTAH Jerman menyatakan keprihatinan mendalam terhadap ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz, jalur strategis bagi distribusi minyak dan gas global. Pernyataan ini disampaikan pada Senin (24/6) waktu setempat, merespons situasi yang semakin memanas di kawasan Teluk.

“Kami tentu saja memandang ancaman yang disampaikan dengan keprihatinan besar," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Christian Wagner, kepada para jurnalis di Berlin.

Wagner menegaskan bahwa posisi Berlin tetap sejalan dengan sikap kolektif negara-negara E3 (Jerman, Prancis, Inggris), yang mengimbau seluruh pihak agar menghindari tindakan yang bisa memperburuk keadaan.

"Saya percaya bahwa apa yang telah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman dan para pemimpin negara E3 tetap berlaku: semua pihak harus menahan diri dari tindakan yang bisa memperburuk situasi," lanjutnya.

Senada dengan itu, Stefan Kornelius, juru bicara pemerintah Jerman, mengatakan bahwa Berlin tengah memantau perkembangan di Selat Hormuz secara seksama.

Sebelumnya, Parlemen Iran telah menyetujui rancangan kebijakan untuk menutup jalur laut strategis tersebut bagi lalu lintas kapal militer. Langkah itu muncul sebagai respons terhadap serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, seperti disampaikan oleh Mayor Jenderal Esmaeil Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran.

“Parlemen telah sampai pada kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup,” kata Kowsari, dikutip dari Press TV.

Namun, Kowsari menambahkan bahwa keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, yang memiliki kewenangan penuh dalam urusan keamanan nasional.

Ketegangan antara Iran dan Israel memuncak sejak 13 Juni 2025, menyusul serangan mendadak Israel ke sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran. Iran pun melakukan serangan balasan.

Situasi semakin rumit ketika Amerika Serikat turut terlibat dengan melancarkan serangan terhadap tiga situs nuklir utama Iran pada Minggu pagi (22/6). Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa serangan tersebut telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur nuklir Iran. (Ant/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya