Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
IRAN, pada Kamis (10/3), menuduh Amerika Serikat (AS) membuat upaya untuk memulihkan kesepakatan nuklir menjadi lebih rumit, setelah tuntutan baru Rusia yang berasal dari invasinya ke Ukraina menimbulkan kekhawatiran akan penundaan lebih lanjut.
Republik Islam itu terkunci dalam negosiasi dengan kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015.
AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, secara sepihak menarik diri pada 2018 dari perjanjian yang dikenal secara resmi sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama.
Pada Sabtu (5/3), Moskow mengatakan bahwa, sebelum mendukung kesepakatan yang dihidupkan kembali itu, pihaknya menginginkan jaminan tertulis dari Washington bahwa sanksi yang dikenakan padanya atas perang Ukraina tidak akan mempengaruhi kerja sama ekonomi dan militernya dengan Teheran.
"Negosiasi Wina menjadi lebih rumit setiap jam tanpa keputusan politik oleh Amerika Serikat," kata pejabat tinggi keamanan Iran Ali Shamkhani di Twitter, pada Kamis (10/3).
Baca juga: Kota Mariupol Digempur Militer Rusia, Kondisi Kemanusiaan Kian Memburuk
"Pendekatan AS terhadap tuntutan prinsip Iran, ditambah dengan tawarannya yang tidak masuk akal dan tekanan yang tidak dapat dibenarkan untuk segera mencapai kesepakatan, menunjukkan bahwa AS tidak tertarik pada kesepakatan kuat yang akan memuaskan kedua belah pihak," tambahnya.
Negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu melibatkan Iran serta Prancis, Jerman, Inggris, Rusia dan Tiongkok secara langsung, dan AS secara tidak langsung.
Negosiator baru-baru ini mengisyaratkan bahwa pembicaraan telah berkembang ke fase akhir, tetapi masalah yang tertunda masih belum terselesaikan. Amerika Serikat telah menggambarkan tuntutan baru Rusia tersebut tidak relevan.
"Beberapa orang mencoba menyalahkan kami karena berlarut-larutnya pembicaraan. Saya harus mengatakan bahwa pembicaraan belum selesai, bahkan teks kesepakatan akhir belum selesai," kata kepala perunding Rusia Mikhayil Ulyanov pada Rabu (9/3).
"Seperti anggota lainnya, kami berhak meminta sesuatu, itu hal biasa, yang tidak mengerti bukan profesional," tambahnya.
"Kami memiliki hak untuk melindungi kepentingan kami baik di bidang nuklir, maupun dalam konteks yang lebih luas," katanya.
Dikatakannya pula, dia percaya semua hubungan perdagangan dan ekonomi kami dengan Iran harus dibebaskan dari sanksi UE atau AS saat ini dan di masa depan. (AFP/Nur/OL-09)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam menerapkan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara yang mendukung kebijakan aliansi BRICS.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus memperkuat posisi tawar dagang di hadapan Amerika Serikat secara strategis.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
ISRAEL telah menerima tanggapan resmi dari Hamas terkait usulan gencatan senjata baru di Jalur Gaza.
Dubes RI untuk AS diharapkan mampu menjalankan tugas dengan baik dan memanfaatkan momentum untuk mengawal hubungan baik antara Indonesia dan AS.
California tengah dilanda kebakaran hutan terbesar yang pernah dihadapi negara bagian tersebut sejak awal 2025.
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved