Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) Rafael Grossi mengungkapkan tingkat kerusakan pada fasilitas pengayaan uranium Fordow milik Iran, imbas serangan udara Amerika Serikat (AS), belum dapat dinilai saat ini. Namun, ia telah menerima laporan bahwa tidak ada kenaikan tingkat radiasi di luar lokasi (off-site) pascaserangan tersebut.
"Jelas bahwa Fordow juga terkena dampak langsung, tetapi tingkat kerusakan di dalam fasilitas pengayaan uranium belum bisa ditentukan secara pasti," ujar Grossi
Sebagaimana diketahui, tiga situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan telah diserang AS dan Israel.
Menurut analisis IAEA, situs Natanz, yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan parah, kembali menjadi sasaran serangan pada Minggu (22/6) dengan amunisi yang dapat menembus tanah.
Di situs Esfahan yang luas, yang juga beberapa kali diserang Israel, terjadi kerusakan tambahan yang juga cukup parah. IAEA sebelumnya telah melaporkan bahwa beberapa bangunan di kompleks Esfahan mengalami kerusakan, beberapa di antaranya mungkin mengandung bahan nuklir.
"Serangan terakhir pada pagi ini merusak bangunan-bangunan lain di Esfahan. Selain itu, kami telah memastikan bahwa pintu masuk ke terowongan bawah tanah di lokasi tersebut juga terkena dampaknya," kata Grossi.
Dia menekankan pentingnya negara-negara yang terlibat untuk segera memulai jalur diplomatik yang bertujuan untuk mengakhiri pertempuran, seraya mengatakan bahwa hal ini juga akan memungkinkan IAEA untuk melanjutkan kegiatan verifikasi yang sangat penting di Iran.
"Kita harus mencoba untuk kembali ke meja perundingan sesegera mungkin. Kita harus mengizinkan para inspektur IAEA untuk kembali. IAEA siap untuk memainkan perannya yang sangat diperlukan dalam proses ini. Kami telah berbicara dengan Iran, kami telah berbicara dengan AS. Kami harus bekerja untuk perdamaian," tandas Grossi. (Ant/E-3)
GREAT Institute mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap sesuai dengan prinsip bebas aktif dan penegak hukum internasional.
Iran menegaskan bahwa program pengayaan uranium akan terus berlanjut.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian memastikan bahwa Amerika Serikat (AS) akan menerima balasan atas agresi yang mereka lakukan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Pemerintah AS menyatakan Presiden Trump bertindak sesuai Pasal II Konstitusi saat memerintahkan serangan udara ke situs nuklir Iran.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan serangan AS di Fordow sebabkan kerusakan yang sangat signifikan.
Iran menegaskan bahwa program pengayaan uranium akan terus berlanjut.
Iran dilaporkan telah memindahkan sejumlah peralatan penting, termasuk uranium dari fasilitas nuklir Fordow beberapa hari sebelum serangan Amerika Serikat.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan sejumlah negara siap memasok senjata nuklir ke Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Pezeshkian menyatakan bahwa pemerintahannya mengedepankan diplomasi dan perdamaian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved