Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SITUASI di Tepi Barat, Palestina, telah menjadi mengkhawatirkan dan mendesak. Soalnya, terjadi peningkatan kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Ini disampaikan PBB pada Jumat (3/11).
Dari 7 Oktober hingga Kamis, 132 warga Palestina, termasuk 41 anak-anak, tewas di Tepi Barat. Di sisi lain, dua tentara Israel tewas. Demikian keterangan kantor hak asasi manusia PBB.
Sebagian besar perhatian dunia terfokus pada Jalur Gaza sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober. Namun, "Situasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Jerusalem Timur, mengkhawatirkan dan mendesak, di tengah meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia yang berlapis terhadap warga Palestina yang terjadi di sana," kata juru bicara Elizabeth Throssell kepada wartawan di Jenewa.
Baca juga: Bahrain Hentikan Hubungan Dagang dengan Israel, Duta Besar Kembali
Dia mengatakan pasukan Israel semakin banyak menggunakan taktik dan senjata militer dalam operasi penegakan hukum, termasuk operasi yang melibatkan serangan udara di kamp pengungsi Jenin. "Kekerasan pemukim, yang sudah mencapai rekor tertinggi, juga meningkat secara dramatis, dengan rata-rata tujuh serangan dalam sehari. Lebih dari sepertiga serangan ini menggunakan senjata api," kata Throssell.
Dia mengatakan dalam banyak kasus, para pemukim didampingi oleh tentara Israel. "Seiring dengan impunitas total atas kekerasan yang dilakukan pemukim, kami khawatir bahwa pemukim bersenjata telah bertindak atas persetujuan dan kolaborasi pasukan dan otoritas Israel."
Baca juga: 4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza
Israel, sebagai kekuatan pendudukan, harus menjamin keselamatan dan perlindungan penduduk yang diduduki. "Seluruh komunitas terpaksa meninggalkan tanah mereka akibat kekerasan ini," kata Throssell. Iaa menambahkan bahwa hampir 1.000 warga Palestina dari setidaknya 15 komunitas penggembala telah terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak 7 Oktober.
Throssell mengatakan meskipun ratusan pemukim terlibat dalam kekerasan setiap hari, sejak 7 Oktober pasukan Israel dilaporkan hanya menangkap dua pemukim karena menyerang warga Palestina dan membunuh satu petani Palestina. Pasukan Israel telah menangkap hampir 2.000 warga Palestina, tambahnya, dan mencatat bahwa dua orang tewas dalam tahanan.
Dengan ditutupnya banyak jalan dan pos pemeriksaan, "Beberapa komunitas Palestina yang paling rentan tidak memiliki akses terhadap barang dan jasa penting," kata Throssell. (AFP/Z-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved