Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Senin (30/10), menegaskan gencatan senjata dengan Hamas tidak akan terjadi saat pasukan Israel mulai melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza dan serangan udara terus dilancarkan ke wilayah Palestina itu.
Netanyahu berbicara dengan wartawan internasional setelah mengatakan kepada kabinet perangnya bahwa Israel mengalami kemajuan sistematis dalam perang melawan Hamas pascaserangan pada 7 Oktober lalu.
Opeasi militer Israel telah meningkatkan ketakutan bagi sekitar 2,4 juta penduduka Jalur Gaza, yang menurut laporan kementerian kesehatan setelah telah menewaskan lebih dari 8.300 orang.
Baca juga: 3 Sandera Hamas Marahi Netanyahu karena Jadikan Mereka Target Pembantaian
Netanyahu, dalam konferensi pers itu, mengatakan gencatan senjata sama saja menyerah kepada Hamas, yang telah menewaskan 1.400 orang dan menyandera 230 saat melancarkan serangan ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.
"Seruan gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas, menyerah kepada terorisme. Itu tidak akan terjadi," tegas Netanyahu sembari memastikan Israel akan terus berjuang hingga perang ini telah mereka menangkan.
Baca juga: RS Indonesia di Gaza Berjuang dalam Gelap dan Ancaman Jet Tempur Israel
Netanyahu kemudian meminta komunitas internasional untuk mendesak agar semua sandera di Jalur Gaza segera dibebaskan tanya syarat. (AFP/Z-1)
Presiden AS Donald Trump menyatakan terjadi 'kelaparan nyata' di Gaza. Berbeda dengan pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Seorang perempuan berusia 70-an ditangkap otoritas keamanan Israel karena diduga merencanakan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Donald Trump dikabarkan kaget dengan serangan militer Israel yang menargetkan gereja Katolik di Gaza dan gedung pemerintahan Suriah.
Israel menyesal atas insiden serangan yang menghantam satu-satunya gereja Katolik di Gaza.
Israel dan Suriah sepakat melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki merangkap Utusan Khusus untuk Suriah, Thomas Barrack.
JAKSA ICC Karim Khan diperingatkan pada Mei bahwa jika surat perintah penangkapan untuk PM Israel Benjamin Netanyahu tidak dicabut, ia dan ICC akan dihancurkan.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
Sebanyak tiga relawan berpengalaman yakni Ir. Edi Wahyudi sebagai ketua tim dan dua anggota Abdurrahman Parmo dan Fikri Rofi’ulhaq telah berangkat ke Kairo.
Inggris siap mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Sidang Umum PBB September mendatang, jika Israel tidak setuju gencatan senjata di Gaza.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved