Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
TIGA sandera Hamas, kelompok militan Palestina, memaki-maki Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena menjadikan mereka target pembantaian oleh tentaranya sendiri. Berikut ini isi pesan para sandera perempuan, dalam video yang menyebarluas di kalangan jurnalis Palestina, Senin (30/10) malam.
Halo Benjamin Netanyahu
Kami telah ditahan oleh Hamas selama 23 hari. Kemarin ada konferensi pers untuk keluarga para tahanan, dan kami tahu bahwa seharusnya ada gencatan senjata, dan Anda seharusnya membebaskan kami.
Baca juga : RS Indonesia di Gaza Berjuang dalam Gelap dan Ancaman Jet Tempur Israel
Anda seharusnya membebaskan kami, dan Anda berjanji untuk melepaskan kami, namun kami menderita karena kegagalan politik, keamanan dan militer Anda, karena kegagalan yang Anda timbulkan pada tanggal 7 Oktober.
Tidak ada tentara di sana, tidak ada yang mendatangi kami, dan tidak ada yang membela kami di sini.
Baca juga : 6 Fakta Terkini Pembantaian di Gaza, Hari ke-24 Serangan Israel
Kami adalah warga negara yang tidak bersalah dan naif, warga negara yang membayar pajak kepada Negara Israel, dan kami sekarang ditawan dalam kondisi “tanpa syarat”.
Anda membunuh kami, apakah Anda ingin membunuh kami semua, Anda ingin tentara membunuh kami, apakah tidak cukup Anda membantai semua orang, apakah tidak cukup bagi Anda jika ada warga Israel yang terbunuh?
Bebaskan kami sekarang, bebaskan warga negara mereka dan tawanan sekarang (orang-orang Palestina), bebaskan kami, bebaskan semua orang. Kami berhak kembali ke keluarga kami. Sekarang! Sekarang!
Pernyataan salah seorang sandera tersebut diakhiri dengan teriakan.
Seperti terlihat dalam video, ketiganya tampak dalam keadaan sehat dan bersih. Namun, kekesalan mereka karena diabaikan oleh negaranya sendiri tidak bisa disembunyikan.
Saat menanggapi video tersebut, Benjamin Netanyahu mengatakan, pernyataan para tahanan Israel tersebut justru dianggapnya sebagai propaganda psikologis.
"Ini adalah propaganda psikologis yang kejam, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mengembalikan semua orang yang diculik dan hilang kembali ke "rumah" mereka," kata Netanyahu.
Sebelumnya, Hamas mengatakan, sudah ada 50 sandera yang tewas karena bom tentara Israel selama dalam tahanan.
Aksi membabi buta Israel di jalur Gaza dengan bantuan Amerika Serikat di belakangnya telah menyebabkan jatuhnya korban sipil tak bersalah. Dengan dalih melancarkan serangan balasan kepada kelompok pejuang Palestina, Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, dan diklaim menewaskan sedikitnya 1.400 orang, klaim pejabat Israel.
Laporan Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan, pembantaian massal Israel di Jalur Gaza telah memasuki hari ke-24 pada hari Senin (30/10), dan telah menewaskan 8.305 warga sipil Palestina dengan 3.457 korban tewas (41%) adalah anak-anak. (Aljazeera/Z-4)
FILM Gaza: Doctors Under Attack tentang dokter-dokter di Gaza yang disasar Israel menuai sorotan tajam setelah penayangannya dibatalkan BBC. Channel 4 lantas menayangkannya.
PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump, pernah mengutarakan keinginannya “mengambil alih” Gaza.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
Doa untuk Palestina lengkap dalam teks Arab, Latin, dan artinya. Temukan doa sesuai Al-Qur'an dan Hadits untuk mendoakan keselamatan Palestina.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia pada perdamaian dan reformasi global.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Bukan sekadar peringatan sejarah, Asyura 2025 serukan solidaritas bagi Palestina dan janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Aksi ini merupakan bagian dari program Global March yang didukung oleh negara-negara Maghrib seperti Tunisia, Algeria, Libya, dan Maroko.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved