Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KELOMPOK militan Palestina, Hamas, yanmg tengah berperang dengan Israel di Jalur Gaza, Minggu (29/10), mengatakan anggota mereka di Libanon telah menembakkan rudal ke arah Israel saat terjadi peningkatan ketegangan di wilayah perbatasan.
Kelompok militan kedua di wilayah utara Israel, Hezbollah, yang merupakan sekutu Hamas, mengaku telah menembak jatuh pesawat nirawak Israel menggunakan rudal.
Baku tembak di perbatasan telah terjadi setiap hari sejak 7 Oktober ketika militan Hamas menyerbu masuk wilayah Israel dan menewaskan 1.400 orang, mayoritas warga sipil.
Baca juga: PMI Kirim Peralatan Medis ke Jalur Gaza
Israel membalas serangan itu dengan membombarbir Jalur Gaza, yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 8 ribu orang, mayoritas juga warga sipil.
Militer Israel, Minggu (29/10), melaporkan rudal ditembakkan dari wilayah Libanon. Pasukan Israel kemudian membalas tembakkan itu ke arah asal rudal itu
Sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam mengatakan bahwa pejuang mereka di Libanon telah menembakkan 16 rudal ke arah Nahariya, kota di wilayah Israel sebagai balasan atas kejahatan yang dilakukan Israel terhadap warga Jalur Gaza.
Baca juga: Erdogan: Turki Cap Israel Penjahat Perang
Satuan militer kelompok militan Jamaah Islamiyah juga mengaku menembakkan roket ke arah Kota Kiryat Shmona di Israel.
Adapun Hezbollah mengumumkan telah menembakkan roket ke sejumlah sasaran di Israel.
Ada kekhawatiran jika Hezbollah melancarkan serangan terhadap Israel, konflik bersenjata akan meluas di kawasan Timur Tengah. (AFP/Z-1)
KONFERENSI dua hari yang digelar di markas besar PBB, New York, telah menghasilkan sebuah kerangka kerja baru untuk mewujudkan solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
PRANCIS, Inggris dan sejumlah negara lain mulai menunjukkan komitmen yang lebih nyata dalam mendukung pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
Inggris berencana mengakui Negara Palestina paling cepat pada September.
Sebanyak tiga relawan berpengalaman yakni Ir. Edi Wahyudi sebagai ketua tim dan dua anggota Abdurrahman Parmo dan Fikri Rofi’ulhaq telah berangkat ke Kairo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved