Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam Israel yang mengultimatum 1,1 juta penduduk Gaza untuk segera meninggalkan tanah kelahiran mereka dalam waktu 24 jam. Organisasi dunia menyebut perintah tersebut sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi para pengungsi internal, Paula Gaviria Betancur, mengatakan sangat tidak mungkin warga Gaza bisa berpindah melintasi zona perang tanpa konsekuensi kematian.
“Pemindahan penduduk secara paksa merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan dilarang berdasarkan hukum kemanusiaan internasional,” kata Gaviria Betancur dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Arab Saudi Kutuk Pemboman dan Pengusiran Warga Gaza oleh Israel
Sebelumnya, koresponden FRANCE 24 di Yerusalem Irris Makler menjelaskan bahwa setiap evakuasi warga sipil memerlukan jeda perang. Itu juga membutuhkan pembentukan koridor kemanusiaan. Kedua topik itu menurutnya akan menjadi agenda pembicaraan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan pemimpin Arab di wilayah tersebut.
Kemudian setelah berhari-hari pemboman besar-besaran Israel di Gaza, sistem kesehatan di daerah itu sangat buruk. Mobilitas adalah masalah utama bagi staf Doctors Without Borders (MSF) di Gaza. Sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan untuk mencapai rumah sakit dan klinik karena Israel memblokir pasokan bahan bakar, makanan, obat-obatan dan air ke daerah tersebut.
Baca juga: PBB Minta Israel Taati Aturan Perang
“Rumah sakit mencoba berbagi bahan bakar, dan merotasi staf untuk mengatasinya," katanya.
Wakil manajer program untuk Palestina dri MSF, Amber Alayyan, mengatakan anak-anak di Gaza sangat terkena dampak buruk akibat pemboman Israel yang terus-menerus.
“Yang pertama dan terpenting adalah cederanya. Cederanya sangat besar dan masalahnya, pada anak-anak kecil, khususnya bayi, cedera sebesar ini dan sejauh ini seringkali cukup mematikan. Dampak yang sangat memilukan adalah dampak kesehatan mental, dampak psikologis pada anak-anak yang baru lahir. dalam perang dan terus merasakan dampaknya setiap beberapa tahun," paparnya.
Lebih dari 600 anak telah tewas dalam serangan Israel sejak serangan Hamas 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan Gaza. (France24/Z-11)
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menyerukan tindakan mendesak menyusul kematian anak-anak akibat kelaparan di Jalur Gaza.
PERDANA Menteri Denmark Mette Frederiksen, pemegang presidensi Uni Eropa mempertimbangkan opsi sanksi maupun bentuk tekanan lain terhadap Israel atas serangan di Gaza
RIBUAN warga Palestina terpaksa meninggalkan lingkungan Zeitoun di selatan Kota Gaza, setelah beberapa hari serangan udara dan operasi militer Israel
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
Baznas salurkan bantuan kepada keluarga pengungsi Palestina di Mesir.
Indonesia didorong untuk melakukan tindakan yang tegas dalam mendukung Palestina tidak hanya sekedar pernyataaan-pernyataan dukungan.
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menyerukan tindakan mendesak menyusul kematian anak-anak akibat kelaparan di Jalur Gaza.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan bahwa Indonesia tidak pernah mengadakan pembicaraan dengan Israel dalam bentuk apa pun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved