Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Demonstrasi Solidaritas Palestina di Manhattan: Respons Terhadap Eskalasi Konflik Timur Tengah

Thalatie K Yani
09/10/2023 06:15
Demonstrasi Solidaritas Palestina di Manhattan: Respons Terhadap Eskalasi Konflik Timur Tengah
Dua demo berlangsung di Manhattan. Satu sisi aksi mendukung solidaritas dengan Palestina. Sisi lainnya aksi protes pendukung Israel.(AFP)

RIBUAN demonstran berkumpul di Manhattan menyatakan solidaritas dengan Palestina. Di sisi lain pendukung Israel juga melakukan protes sebagai respons atas eskalasi kekerasan dalam konflik di Timur Tengah.

Aksi protes ini berlangsung setelah lonjakan kekerasan kemarin yang telah menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya di wilayah tersebut. Kelompok militan Hamas melancarkan serangan mematikan ke Israel yang kemudian merespons dengan serangan udara berat ke Gaza yang terkepung.

Demonstran di New York mengibarkan bendera Palestina selama perjalanan damai mereka dari Times Square menuju dekat konsulat Israel dan markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana Dewan Keamanan dijadwalkan akan mengadakan pertemuan untuk membahas kekerasan yang terjadi selama akhir pekan.

"Mereka yang hadir di sini bersolidaritas dengan rakyat Palestina yang telah berjuang melawan kolonialisme pemukim Israel selama 75 tahun, kekerasan pemukim, dan blokade militer Gaza selama 16 tahun," kata Munir Atalla, anggota Gerakan Pemuda Palestina yang menjadi salah satu penyelenggara demonstrasi.

"Atas apa yang kami saksikan kemarin, yaitu rakyat Gaza yang keluar dari penjara terbuka mereka," lanjutnya.

"Kita tidak dapat memahami peristiwa minggu ini tanpa memahami konteks bahwa rezim Israel didirikan atas dasar kekerasan... didirikan atas dasar penghapusan dan pemusnahan Palestina."

Kontra Demonstrasi

Mars ini merupakan salah satu dari sejumlah unjuk rasa yang mendukung perjuangan Palestina yang dilakukan di berbagai kota di Amerika, termasuk Washington dan Chicago.
Unjuk rasa ini berlangsung ketika Amerika Serikat dengan cepat menyatakan dukungannya terhadap Israel. Presiden AS Joe Biden memerintahkan kapal dan pesawat perang AS untuk mendekatkan diri dengan sekutunya dan mengirimkan bantuan militer tambahan.

"Pasukan yang berunjuk rasa di New York mengeluarkan yel-yel 'Tidak satu sen pun lagi, tidak ada uang lagi untuk kejahatan Israel'," kata beberapa demonstran.

Sarah Barqawi, 38, mengatakan kepada AFP bahwa dia datang ke unjuk rasa pada hari Minggu "karena keluarganya saat ini berada di bawah pengepungan di Gaza dan hanya menunggu untuk tahu apakah mereka akan hidup atau mati, tanpa listrik, tanpa dukungan, tanpa persediaan."

"Mereka hanya mencoba membela hak mereka untuk eksis."

Pada Sabtu malam, cabang-cabang organisasi seperti Jewish Voice for Peace dan If Not Now di New York melakukan unjuk rasa menuju rumah Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat, untuk menyerukan akhir semua pendanaan militer AS kepada Israel.

Schumer adalah salah satu di antara banyak pemimpin politik AS yang pada akhir pekan ini mengulangi dukungannya terhadap Israel dan haknya yang tidak dapat digoyahkan untuk membela diri.

Pada unjuk rasa terpisah di Manhattan pada hari Minggu, sekitar 200 orang yang mengibarkan bendera Israel mengecam Hamas yang kejam. "Kami ingin semua orang tahu bahwa kami mendukung Israel dan apa pun yang dilakukannya sekarang untuk membela diri dan mencegah hal ini terjadi lagi," ujar Ofer Jacobawitz.

Gubernur New York, Kathy Hochul - yang mengutuk unjuk rasa solidaritas Palestina di Manhattan sebagai menjijikkan dan sangat tidak bermoral - pada saat yang sama memerintahkan agar landmark di negara bagian tersebut, termasuk World Trade Center dan Niagara Falls, diterangi dengan warna biru dan putih.

"New York bangga menjadi rumah bagi populasi Yahudi terbesar di luar Israel," katanya.

Saat bermarcha pada unjuk rasa solidaritas Palestina pada hari Minggu, Morgan Bassichis, 40 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa "sebagai seorang Yahudi yang percaya bahwa semua orang, tanpa pengecualian, harus bebas, saya dengan tegas mendukung gerakan kebebasan Palestina, dan saya percaya bahwa semua kekerasan di wilayah tersebut adalah hasil dari akar penyebab apartheid Israel."

"Kewajiban kita sebagai warga AS adalah mendesak pemerintah kita" untuk menghentikan pendanaan kepada Israel, katanya. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya