Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Absennya Myanmar tidak Mengganggu KTT ASEAN ke-43

M Iqbal Al Machmudi
05/9/2023 12:38
Absennya Myanmar tidak Mengganggu KTT ASEAN ke-43
Para pengunjuk rasa mengangkat bendera Myanmar dan foto Aung San Suu Kyi. Myanmar tidak hadir di KTT ASEAN 2023 di Jakarta.(AFP/JACK TAYLOR)

KEPALA Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan absennya Myanmar tidak akan mengganggu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 Jakarta Indonesia.

"Tidak menganggu jalannya KTT ASEAN, tadi juga sudah disampakan Bapak Presiden RI Joko Widodo bukan berarti sebagai perpecahan dan perbedaan itu justru sebagai demokrasi dan ASEAN bisa bertumbuh," kata Moeldoko di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/9).

Diketahui Myanmar tidak diundang pada perhelatan KTT ASEAN-43 karena konflik di negaranya yang masih berlangsung hingga kini. Negara-negara blok Asia Tenggara juga telah menyepakati 5 poin konsensus terkait konflik di Myanmar antara lain pengiriman bantuan kemanusiaan, penghentian aksi kekerasan, diselenggarakannya dialog inklusif, pembentukan utusan khusus, dan kunjungan utusan khusus ke Myanmar.

Baca juga: Mahfud MD Pimpin Sidang APSC, Soroti Perdagangan Orang dan Isu Myanmar

Di kesempatan yang sama Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi mengatakan semangat KTT ASEAN merupakan kesetaraan bagi semua negara.

"Hubungan kita semangat kesetaraan karena ASEAN bukan objek tarik menarik, semua ingin belajar bersama untuk tujuan bersama," ujar Budi.

Baca juga: Tinjau 5 Poin Konsensus, Krisis Myanmar Masih Jadi PR ASEAN

Pada KTT ASEAN kali ini juga turut mengundang Cook Islands sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF). Kemudian sembilan negara yang mitra yang diundang di antaranya Republik Korea, India, Jepang, Tiongkok, New Zealand, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat.

"Perkuat dukungan yang pasti Indo Pasifik juga harus jadi kawasan yang sehat damai ketenangan dan inklusifitas rasa saling percaya. Kemudian ada sembilan negara mitra termasuk Amerika Serikat," pungkasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya