Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETIDAKNYA enam orang telah meninggal dunia dalam kebakaran yang menghanguskan sebuah kota di Hawaii. Para penduduk yang putus asa bahkan melompat ke lautan dalam upaya untuk menyelamatkan diri dari kobaran api yang bergerak cepat.
Petugas Penjaga Pantai AS berhasil menyelamatkan setidaknya 12 orang dari air. Layanan darurat kewalahan menghadapi bencana yang nampaknya muncul tanpa peringatan.
"Waktu sebelum saya menghadiri konferensi ini, saya dengan sedih mengkonfirmasi bahwa telah terjadi enam kematian," kata Walikota Kabupaten Maui, Richard Bissen, dalam konferensi pers.
Baca juga: AS Menuduh Sudan Mengancam Misi PBB di Tengah Konflik
"Kami masih dalam mode pencarian dan penyelamatan, sehingga saya tidak tahu bagaimana perkembangan angka tersebut."
Wakil Gubernur Sylvia Luke telah menerbitkan pernyataan darurat dan mengatakan kepada CNN bahwa sistem rumah sakit di Pulau Maui "terbebani dengan pasien luka bakar dan orang yang menderita akibat inhalasi."
Baca juga: Trump Keluhkan Sidang Pengadilan Akan Membatasi Kampanye Presidensialnya
"Nomor darurat 911 tidak berfungsi. Layanan seluler terganggu. Layanan telepon terputus," ujarnya.
Lahaina, sebuah kota wisata dengan populasi sekitar 12.000 di ujung barat laut Pulau Maui, kini hancur, kata Gubernur Josh Green. "Sebagian besar dari Lahaina di Maui telah luluh lantak dan ratusan keluarga lokal terdampar," kata Green.
Video yang diunggah di media sosial memperlihatkan api yang mengamuk di pusat kota tepi pantai dan menyemburkan kepulan asap hitam yang besar. "Orang-orang melompat ke dalam air untuk menghindari api," kata Mayor Jenderal Angkatan Darat AS, Kenneth Hara, yang juga merupakan jenderal adjutant negara bagian Hawaii, kepada Hawaii News Now.
Penjaga Pantai mengatakan mereka berhasil menyelamatkan 12 orang dari perairan di sekitar Lahaina dan akan mengirimkan kapal lainnya ke Maui. Hara mengatakan angin kencang telah mencegah penggunaan helikopter untuk operasi penyelamatan atau pemadaman api.
Warga Lahaina, Claire Kent, melihat lingkungannya terbakar kurang dari satu jam setelah dia melarikan diri. "Api telah menyebar sampai ke ujung lingkungan," katanya kepada CNN.
"Kami sedang keluar... ke jalan raya, kami melihat ke belakang dan ada mobil-mobil terbakar di kedua sisi jalan, orang-orang terjebak dalam kemacetan mencoba melarikan diri," kata Kent, menggambarkan pemandangan yang berbahaya itu seperti "sesuatu dari film horor."
"Saya tahu pasti bahwa beberapa orang tidak berhasil melarikan diri," katanya, menambahkan bahwa orang tunawisma dan mereka yang tidak memiliki akses kendaraan tampaknya terperangkap di kota tersebut.
Kent menjelaskan bagaimana pasokan listrik dan jangkauan ponsel terputus pada Selasa (8/8). Dia tidak menyadari adanya bahaya mendekat sampai perubahan mendadak dalam arah angin memicu kepanikan.
"Semua informasinya hanya berdasarkan mulut ke mulut, seperti orang-orang berlari di jalanan sambil berteriak 'kamu harus keluar dari sini.'
"Ada orang-orang yang berkeliling dengan sepeda, berteriak kepada orang-orang untuk pergi."
Bagi mereka yang berhasil melarikan diri, ada kekhawatiran tentang keluarga yang hilang. "Saya masih tidak tahu di mana adik laki-laki saya," kata Tiare Lawrence kepada Hawaii News Now.
"Saya tidak tahu di mana ayah tiri saya. Setiap orang yang saya kenal di Lahaina, rumah mereka telah terbakar," ujar Lawrence.
Chrissy Lovitt mengatakan kepada media bahwa setiap perahu di Pelabuhan Lahaina telah terbakar. "Terlihat seperti adegan dari film perang, air terbakar dari bahan bakar di atas air," ujar Lovitt. "Setiap perahu di pelabuhan telah terbakar."
Manajer sekolah selancar, Elizabeth Smith, mengatakan dia aman di daerah Kula, tetapi khawatir untuk staf dan keluarga mereka di Lahaina. "Kami tahu bahwa satu pasangan berhasil melarikan diri, tetapi kami belum tahu tentang yang lain," kata dia kepada AFP melalui telepon.
"Komunikasi dengan orang-orang di Lahaina masih sangat terbatas."
Luke, wakil gubernur, mengatakan kebakaran disebabkan kondisi kering dan angin kencang dari Badai Dora, yang berjarak ratusan mil di selatan pulau-pulau tersebut dan tidak diharapkan mendarat. Dia mengatakan ratusan hektare lahan terbakar dan ditiup angin dengan kecepatan hingga 80 mil (130 kilometer) per jam. Hampir 13.000 orang di Pulau Maui kehilangan pasokan listrik, menurut situs poweroutage.us.
Presiden Joe Biden memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk membantu. "Saya telah memerintahkan semua aset federal yang tersedia di Kepulauan itu untuk membantu respons," kata Biden.
"Penjaga Pantai Hawaii telah memobilisasi Helikopter Chinook untuk membantu pemadaman api dan operasi penyelamatan di Pulau Maui.
"Penjaga Pantai AS dan Armada Ketiga Angkatan Laut mendukung upaya respons dan penyelamatan." (AFP/Z-3)
Rusia telah membuat negara-negara Barat khawtir dengan mengerahkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina dalam dua bulan terakhir.
Presiden AS itu kemudian menonton laga semifinal Piala Dunia 2022 itu bersama Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch dan beberapa pemimpin negara lain yang tengah berada di Washington.
"Dia idola terbesar kami, pesepak bola terhebat sepanjang masa. Saya selalu berharap bisa berfoto bersamanya suatu hari nanti,"
Ratusan ribu rakyat Amerika meninggal dunia dan sampai saat ini belum ada rencana untuk mempersiapkan soal perawatan kesehatan.
Biden diperkirakan mengantongi 306 suara elektoral dengan kemenangan di Georgia dan Trump 232
Pembenahan infrastruktur untuk mencegah Jakarta tenggelam mulai terlihat sejak banjir rob pada 2007.
Sebanyak 19 unit mobil Damkar dikerahkan untuk memadamkan api yang masih berkobar.
Korban Kebakaran Mengungsi di Stasiun Manggarai
Kepulan asap masih terlihat di sejumlah titik yang ada di lokasi pembuangan sampah. Untuk itu, petugas di lapangan masih melakukan monitoring siang dan malam.
Untuk sementara, pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya hanya difokuskan di zona 1.
Kebakaran terbanyak terjadi di Kecamatan Bungursari, Indihiang dan Mangkubumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved