Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Denmark Mengaku Ingin Berdialog dengan OKI

Cahya Mulyana
01/8/2023 11:48
Denmark Mengaku Ingin Berdialog dengan OKI
Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen (tengah).(AFP/Mads Claus Rasmussen / Ritzau Scanpix)

PEMERINTAH Denmark sudah mempelajari deklarasi terbaru dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait serangkaian penodaan Al-Qur'an. Denmark akan melanjutkan dialog erat dengan negara-negara mayoritas Muslim dari kelompok tersebut.

"Denmark mengutuk pembakaran Al-Qur'an yang terjadi baru-baru in dan sedang menjajaki kemungkinan intervensi saat situasi khusus dalam kerangka kebebasan berekspresi Denmark," kata Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen.

Mengeluarkan pernyataan setelah sesi Dewan Menteri Luar Negeri, Senin (31/7), OKI telah mengutuk keras pembakaran Al-Qur'an di Swedia dan Denmark, dan sangat menyesalkan insiden ini terus dibiarkan pihak berwenang.

Baca juga: Al-Qur'an Dibakar lagi saat Demonstrasi di Luar Parlemen Swedia

Dalam sebuah pernyataan, Denmark mengaku akan menjajaki kemungkinan campur tangan dalam situasi khusus ketika, misalnya, negara, budaya, dan agama lain dihina, dan jika hal ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif signifikan bagi Denmark, paling tidak yang berkaitan dengan bidang keamanan.

Tindakan pembakaran atau penodaan Al-Qur'an berulang kali dilakukan atau, setidaknya direncanakan, oleh tokoh atau kelompok Islamofobia, terutama di negara-negara Eropa utara dan Nordik.

Meski kecaman dan aksi protes meluas akibat hal tersebut, penodaan terhadap Al-Qur'an berlanjut pada Senin (31/7) di Denmark dan Swedia.

Baca juga: Warga Irak Demo lagi setelah Pembakaran Al-Qur'an di Denmark

Di Kopenhagen, ibu kota Denmark, anggota kelompok anti-Islam dan ultranasionalis Danske Patrioter (Patriot Denmark) telah membakar salinan kitab suci umat Islam di depan kedutaan Arab Saudi.

Sementara itu, Salwan Momika, seorang pengungsi Irak berusia 37 tahun yang tinggal di Swedia, membakar salinan Al-Quran di depan Parlemen Swedia dan menuntut agar Islam dilarang di negara tersebut. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya