Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
MENTERI Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono menyerukan kepada Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengambil langkah yang lebih tegas dalam memperkuat multilateralisme dan menjunjung tinggi hukum internasional di tengah meningkatnya ketegangan global.
“OKI harus lebih keras dan tegas memperkuat multilateralisme dan hukum internasional,” kata Menlu Sugiono dalam keterangan resminya Minggu (22/6).
Pernyataan ini disampaikan dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-51 OKI yang digelar di Istanbul pada Sabtu (21/6), di tengah meningkatnya instabilitas global, termasuk kekerasan yang terus dilakukan Israel serta eskalasi terbaru dengan Iran.
Dalam pidatonya, Menlu RI menyampaikan sejumlah rekomendasi mendesak kepada OKI.
Dia menekankan pentingnya peningkatan diplomasi dan pendekatan politik, memperluas pengakuan terhadap Palestina, serta mendorong persatuan OKI untuk mereformasi sistem multilateral.
"Sebagai organisasi negara-negara Global South, OKI tidak boleh lelah dalam mendorong tata dunia yang lebih adil dan inklusif,” ujar Menlu Sugiono.
Dia juga kembali mengecam serangan militer Israel ke Iran dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri serta terus mengedepankan jalur diplomasi guna mencegah eskalasi lebih lanjut.
Menlu Sugiono menegaskan bahwa untuk menghadapi tantangan multilateral saat ini, OKI harus memperkuat kolaborasi dan solidaritas antaranggotanya.
"Hentikan konflik antara-anggota, selesaikan perbedaan pandangan,” tegasnya. Dia mengingatkan bahwa tanpa persatuan dan aksi nyata, suara OKI tidak akan mendapat perhatian yang layak di dunia internasional.
Lebih lanjut, Menlu RI juga mendorong penguatan kerja sama ekonomi dan pembangunan di antara negara-negara anggota OKI, khususnya dalam bidang perdagangan, pendidikan, sains, serta pengembangan hilirisasi sumber daya alam.
KTM ke-51 OKI ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, selaku tuan rumah, dan dihadiri oleh 50 delegasi dari negara-negara anggota OKI.
Sejumlah menteri luar negeri dari negara penting seperti Arab Saudi, Azerbaijan, Yordania, Malaysia, Mesir, dan Pakistan turut hadir.
Di sela-sela pertemuan, Menlu Sugiono juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Azerbaijan untuk membahas penguatan hubungan dan kerja sama dalam kerangka OKI.
Kehadiran Indonesia dalam konferensi ini kembali menunjukkan peran aktifnya sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, serta komitmennya dalam mendorong penyelesaian berbagai tantangan yang dihadapi dunia Islam dan global.
Indonesia diketahui merupakan salah satu negara pendiri OKI sejak organisasi ini dibentuk pada tahun 1969. (Fer/I-1)
PEMERINTAH melalui Kementerian Luar Negeri menaikan status siaga di KBRI Teheran dari Siaga 2 ke Siaga 1.
SEDIKITNYA 24 warga Israel terluka akibat menghirup asap di tengah kebakaran hutan yang disebabkan oleh suhu tinggi.
Perayaan 75 tahun hubungan diplomatik menandai era baru kemitraan dengan kerja sama yang lebih luas.
INDONESIA dan Denmark menegaskan kembali komitmen mereka dalam mempererat hubungan bilateral melalui penandatanganan rencana aksi kerja sama strategis untuk periode 2025–2029.
Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved