Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
MENTERI Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono menyerukan kepada Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengambil langkah yang lebih tegas dalam memperkuat multilateralisme dan menjunjung tinggi hukum internasional di tengah meningkatnya ketegangan global.
“OKI harus lebih keras dan tegas memperkuat multilateralisme dan hukum internasional,” kata Menlu Sugiono dalam keterangan resminya Minggu (22/6).
Pernyataan ini disampaikan dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-51 OKI yang digelar di Istanbul pada Sabtu (21/6), di tengah meningkatnya instabilitas global, termasuk kekerasan yang terus dilakukan Israel serta eskalasi terbaru dengan Iran.
Dalam pidatonya, Menlu RI menyampaikan sejumlah rekomendasi mendesak kepada OKI.
Dia menekankan pentingnya peningkatan diplomasi dan pendekatan politik, memperluas pengakuan terhadap Palestina, serta mendorong persatuan OKI untuk mereformasi sistem multilateral.
"Sebagai organisasi negara-negara Global South, OKI tidak boleh lelah dalam mendorong tata dunia yang lebih adil dan inklusif,” ujar Menlu Sugiono.
Dia juga kembali mengecam serangan militer Israel ke Iran dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri serta terus mengedepankan jalur diplomasi guna mencegah eskalasi lebih lanjut.
Menlu Sugiono menegaskan bahwa untuk menghadapi tantangan multilateral saat ini, OKI harus memperkuat kolaborasi dan solidaritas antaranggotanya.
"Hentikan konflik antara-anggota, selesaikan perbedaan pandangan,” tegasnya. Dia mengingatkan bahwa tanpa persatuan dan aksi nyata, suara OKI tidak akan mendapat perhatian yang layak di dunia internasional.
Lebih lanjut, Menlu RI juga mendorong penguatan kerja sama ekonomi dan pembangunan di antara negara-negara anggota OKI, khususnya dalam bidang perdagangan, pendidikan, sains, serta pengembangan hilirisasi sumber daya alam.
KTM ke-51 OKI ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, selaku tuan rumah, dan dihadiri oleh 50 delegasi dari negara-negara anggota OKI.
Sejumlah menteri luar negeri dari negara penting seperti Arab Saudi, Azerbaijan, Yordania, Malaysia, Mesir, dan Pakistan turut hadir.
Di sela-sela pertemuan, Menlu Sugiono juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Azerbaijan untuk membahas penguatan hubungan dan kerja sama dalam kerangka OKI.
Kehadiran Indonesia dalam konferensi ini kembali menunjukkan peran aktifnya sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, serta komitmennya dalam mendorong penyelesaian berbagai tantangan yang dihadapi dunia Islam dan global.
Indonesia diketahui merupakan salah satu negara pendiri OKI sejak organisasi ini dibentuk pada tahun 1969. (Fer/I-1)
Menlu Sugiono melakukan kunjungan kerja ke Seoul pada 21-22 Agustus 2025 untuk mempererat hubungan bilateral dengan pemerintahan baru Republik Korea.
MENTERI Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan bahwa pemerintah berencana menyalurkan bantuan beras sebanyak 10 ribu ton untuk Palestina melalui jalur darat.
INDONESIA akan segera mengirim bantuan 10 ribu ton beras untuk meredakan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina akibat blokade dan agresi Israel.
PENGAMAT komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai penunjukan Menteri Luar Negeri Sugiono menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra.
MENTERI Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dan jajaran Kementerian Luar Negeri menyampaikan apresiasi kepada Myanmar yang telah memberikan amnesti ke selebgram berinisial AP.
Sugiono menyampaikan gugus tugas tersebut dibentuk lantaran cukup banyak WNI yang berada di Iran dan Israel. Rinciannya, 386 WNI berada di Iran dan 167 WNI berada di wilayah Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved