Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Negara-Negara Bersepakat untuk Percepat Transisi Energi Bersih di G20 India,

Atalya Puspa
28/7/2023 22:51
Negara-Negara Bersepakat untuk Percepat Transisi Energi Bersih di G20 India,
Delegasi peserta G20 India(AFP)

PERTEMUAN kelompok kerja transisi energi di bawah kepresidenan G20 India berlangsung sejak 18 Juli hingga 20 Juli 2023. Dalam pertemuan dua hari itu, 115 delegasi yang mewakili negara anggota G20 dan sembilan negara undangan bersepakat untuk mendorong kebijakan yang layak, kolaboratif dan akuntabel untuk mempercepat transisi energi global.

Selain itu, negara-negara juga harus memastikan akses energi universal dan transisi energi yang adil, terjangkau dan inklusif sejalan dengan pencapaian tujuan pembangunan SDG's.

Union Power Secretary India Shri Pankaj Agarwal mengungkapkan, telah terjadi konvergensi yang signifikan pada masalah terkait hidrogen. Kelompok kerja energi telah memperhatikan Pusat Inovasi Hidrogen Hijau yang diusulkan oleh India dan Aliansi Biofuel Global yang diusulkan untuk diluncurkan oleh India.

Baca juga : Bursa Karbon Akan Diluncurkan Pada September 2023

“Telah ada pertemuan pemikiran yang substantif tentang pembiayaan murah untuk transisi energi. Kelompok kerja telah mencatat rencana aksi sukarela yang diusulkan oleh India untuk menggandakan laju efisiensi energi pada tahun 2030. Penting untuk mengembangkan dan mengadopsi secara luas teknologi bersih yang ada," beber dia dikutip dari laman resmi G20 India, Jumat (28/7).

Baca juga : PLN Nusantara Power Hasilkan 180,9 GWh Energi Bersih di Semester I 2023

Shri Pankaj Agarwal mengungkapkan, kemajuan yang signifikan telah dibuat dalam pertemuan kelompok kerja, karena para anggota mencapai konsensus mengenai banyak proposal tambahan yang diajukan oleh kepresidenan India.

"Akses yang terjangkau ke solusi listrik dan energi bersih diidentifikasi sebagai kebutuhan yang semakin meningkat, bersamaan dengan menjaga rantai pasokan bahan-bahan penting untuk mendorong transisi energi bersih yang lebih berkelanjutan," bebernya.

Additional Secretary, Ministry of Power Government of India Shri Ajay Tewari mengungkapkan, sudah ada konsensus tentang berbagai masalah. Semua paragraf efisiensi energi telah disepakati. Rencana Aksi Sukarela untuk menggandakan laju efisiensi energi pada tahun 2030 telah disepakati.

“Pentingnya mengembangkan dan mengadopsi secara luas teknologi bersih yang ada dan yang baru muncul telah digarisbawahi, termasuk Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), Hidrogen Hijau dan Rendah Karbon serta turunannya, biofuel, Reaktor Kecil dan Modular (SMR). Para peserta mengakui bahwa kerja sama teknologi dan investasi kolaboratif sangat penting untuk memajukan prakarsa ini dengan sukses. Kami juga berharap dapat mencapai sesuatu yang positif pada konsensus hidrogen hijau," beber dia.

Kelompok kerja transisi energi yang dipimpin kepresidenan India akan menampilkan rilis 13 studi global yang berfokus pada memajukan transisi energi. Studi itu akan berisi tentang wawasan dan panduan berharga untuk upaya kolektif dalam mencapai tujuan transisi. Dari jumlah tersebut, delapan studi telah dirilis dan lima sisanya akan dirilis dalam beberapa waktu mendatang.

Studi tersebut mencakup topik-topik seperti pembiayaan murah untuk transisi energi, rantai pasokan energi terbarukan, kerentanan rantai pasokan sumber energi minyak dan gas, peran interkoneksi jaringan transnasional, menggandakan laju efisiensi energi, pentingnya biofuel dalam bauran energi, praktik terbaik global untuk transisi yang adil di sektor batubara dan peran kritis reaktor kecil dan modular dalam transisi energi. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya