Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PLN Nusantara Power Hasilkan 180,9 GWh Energi Bersih di Semester I 2023

Ficky Ramadhan
24/7/2023 11:35
PLN Nusantara Power Hasilkan 180,9 GWh Energi Bersih di Semester I 2023
Proses mencampur batu bara dan serbuk kayu dalam program co-firing untuk bahan bakar di PLTU Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.(MI/Bagus Suryo)

PT PLN Nusantara Power (NP) menunjukkan keseriusan dalam menjalankan operasional bisnis berbasis keberlanjutan lingkungan. Keseriusan itu tergambar melalui kinerja produksi energi bersih dari inovasi co-firing semester pertama di 2023 sebanyak 180,9 GWh atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 182.049,06 metrik ton (MT).

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) di 2060 dan mendukung tercapainya bauran energi baru terbarukan (EBT). Selain pengembangan unit pembangkit berbasis EBT, menurutnya perlu strategi yang tepat untuk mendorong energi bersih pada PLTU yang ada.

"Kami telah melakukan studi terkait co-firing sejak 2018 dan telah menerapkan co-firing pada 17 PLTU di Jawa dan luar Jawa. Contohnya PLTU Paiton kini telah berhasil dalam 6% co-firing dan kami harapkan akan dapat ditingkatkan persentase bauran co-firingnya," kata Ruly dalam keterangan resmi, Senin (24/7).

Baca juga: Sukses Kelola Energi Bersih, Semen Tonasa Raih Award of Excellence in Energy Management

Selain itu, PLN NP juga menggalakkan co-firing karena inovasi tersebut merupakan salah satu langkah yang tepat dalam implementasi green energy dan juga merupakan salah satu dari program PLN green booster untuk mendukung target bauran energi EBT nasional.

Dorongan co-firing ini juga sebagai wujud nyata transformasi PT PLN melalui aspirasi Green. PLN terus meningkatkan bauran energi hijau dalam penyediaan listrik nasional. Dengan menerapkan co-firing, PLN dapat dengan cepat mengurangi emisi karbon dan melakukan peningkatan bauran EBT dengan tanpa perlu membangun pembangkit baru.

Baca juga: Transisi Energi RI Dinilai masih sekadar Kedepankan Aspek Ekonomi

Co-firing merupakan teknik substitusi dalam pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Itu dilakukan dengan mengganti sebagian batubara dengan bahan lainnya, dalam konteks ini adalah biomassa.

"Tidak hanya dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, co-firing juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi. Karena salah satu bahan bakar co-firing bisa berasal dari Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)" jelasnya.

PLN Nusantara Power sendiri telah menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan asal Jepang untuk mengembangkan energi bersih pada unit pembangkit.

Ketiga perusahaan tersebut adalah Sumitomo Heavy Industries (SHI), Misubishi Heavy Industries (MHI), serta Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI Corporation) dalam co-firing ammonia. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya