Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Lab NASA Berharap Temukan Blok Pembangun Kehidupan dalam Sampel Asteroid

Thalatie K Yani
26/7/2023 06:36
Lab NASA Berharap Temukan Blok Pembangun Kehidupan dalam Sampel Asteroid
Para Ilmuan di NASA tidak sabar menganalisis sampel asteroid Bennu yang diperkirakan sampai ke Bumi pada september.(AFP)

PARA ilmuwan tengah semangat. Pasalnya mereka akan segera menganalisis sampel dari asteroid Bennu di Johnson Space Center NASA di Houston setelah sampel itu mencapai Bumi pada akhir September.

Muatan berharga saat ini berada di atas OSIRIS-REx, sebuah wahana antariksa AS yang diluncurkan tahun 2016 menuju Bennu, yang mengorbit Matahari pada jarak rata-rata sekitar 105 juta mil (168 juta kilometer).

Para ilmuwan akan memisahkan potongan batuan dan debu untuk studi saat ini, sambil menyimpan sisanya untuk generasi mendatang yang dilengkapi dengan teknologi lebih baik -- sebuah praktik yang pertama kali dimulai selama misi Apollo ke Bulan.

Baca juga: NASA Temukan Fosfor Bahan Utama Kehidupan di Bulan Saturnus

"Kami tidak mengharapkan ada sesuatu yang hidup tetapi (lebih tepatnya) blok pembangun kehidupan," kata Nicole Lunning, kurator sampel utama OSIRIS-Rex, kepada AFP.

"Itulah yang benar-benar menjadi motivasi pergi ke jenis asteroid ini, untuk memahami apa yang menjadi pendahulu yang mungkin telah menciptakan kehidupan di tata surya kita dan di Bumi."

Baca juga: Waduh, Anjing Presiden Biden, Commander, Dituduh Menggigit

Setelah wahana pengembalian tiba di "cleanroom" di Texas, tugas Lunning adalah dengan hati-hati membongkar dan memisahkan isinya, semuanya dilakukan dengan menjaga material tetap murni dan tidak terkontaminasi.

Pesawat ruang angkasa ini dijadwalkan mendarat di gurun Utah pada tanggal 24 September, membawa perkiraan 8,8 ons, atau 250 gram material -- sedikit lebih dari satu cangkir.

Proses memperolehnya melibatkan operasi berisiko tinggi pada bulan Oktober 2020: probe tersebut bersentuhan dengan asteroid selama beberapa detik, dan semburan nitrogen terkompresi dikeluarkan untuk mengangkat sampel debu yang kemudian ditangkap.

Keseluruhan misi ini terancam ketika NASA menyadari beberapa hari kemudian, katup kompartemen pengumpulan sampel gagal menutup, sehingga beberapa fragmen keluar ke ruang angkasa. Namun mereka berhasil mengamankan dan memindahkannya ke kapsul yang terpasang di pusat wahana antariksa.

Sampel asteroid pertama yang dibawa kembali ke Bumi dilakukan Jepang pada 2010 dan 2020, di mana mengandung urasil, salah satu blok pembangun RNA. Temuan ini memberi bobot pada teori bahwa kehidupan di Bumi mungkin telah ditaburkan dari luar angkasa ketika asteroid menabrak planet kita membawa unsur-unsur mendasar.

Eve Berger, seorang kosmoahemikus, tidak sabar untuk mulai bekerja dengan materi Bennu. "Sampel-sampel ini belum pernah mencapai Bumi. Mereka belum terpapar atmosfer kita. Mereka belum terpapar apa pun kecuali ruang angkasa yang keras selama miliaran tahun," katanya.

Pada akhirnya, sampel Bennu "akan membantu kita menentukan apakah apa yang kita yakini benar, memang benar," kata Berger.

Tidak hanya sampel Bennu dapat menambah pengetahuan kita tentang bahan-bahan yang membawa kehidupan ke dunia kita, tetapi "jika kita dapat mencari tahu apa yang terjadi di Bumi, itu akan membantu kita untuk menggeneralisasi pada benda-benda lain di mana kita mungkin mencari atau bagaimana kita mungkin menafsirkan apa yang kita lihat," tambahnya.

Apakah Bennu akan membawa kembali sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya? "Tidak pernah tahu," kata Berger.

"Bennu adalah pembuat trik, jadi kita akan tahu lebih banyak dalam beberapa bulan saat sampel kembali -- itu akan sangat menarik!" (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya