Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Misi panjang manusia untuk mengetahui kehidupan makhluk luar angkasa baru saja menemui titik terang. Belum lama ini, para ilmuwan telah menemukan bahwa fosfor, bahan penyusun utama kehidupan, terletak di lautan di bawah permukaan es bulan Saturnus, yang disebut Enceladus.
Temuan itu didasarkan pada kajian data yang dikumpulkan oleh NASA's Cassini probe, dan diterbitkan di jurnal bergengsi Nature, Rabu (14/6)
Pesawat Cassini mulai menjelajahi Saturnus beserta cincin dan bulannya pada 2004, sebelum terbakar di atmosfer raksasa gas tersebut ketika misi mereka berakhir pada tahun 2017.
"Ini adalah penemuan yang menakjubkan untuk astrobiologi," kata Christopher Glein dari Southwest Research Institute, salah satu penulis makalah. "Kami telah menemukan fosfor yang melimpah dalam sampel es yang menyembur keluar dari lautan di bawah permukaan," imbuhnya.
Geyser di kutub selatan Enceladus memuntahkan partikel es melalui retakan di permukaan ke luar angkasa, memberi ‘makan’ cincin E Saturnus - cincin redup di luar cincin utama yang lebih terang.
Para ilmuwan sebelumnya menemukan mineral dan senyawa organik lain dalam butiran es yang dikeluarkan, tetapi bukan fosfor, yang merupakan bahan penyusun penting untuk DNA dan RNA, seperti halnya yang ditemukan dalam tulang dan gigi manusia, hewan, dan bahkan plankton laut.
Sederhananya, kehidupan seperti yang kita tahu saat ini tidak akan mungkin terjadi tanpa fosfor.
Pemodelan geokimia sebelumnya juga menemukan kemungkinan adanya fosfor. “Namun prediksi yang diterbitkan dalam makalah sebelumnya ini adalah satu hal untuk meramalkan sesuatu dan yang lain untuk dikonfirmasi,” kata Glein.
"Ini pertama kalinya elemen penting ini ditemukan di lautan di luar Bumi," tambah penulis pertama Frank Postberg, seorang ilmuwan planet di Freie Universitat Berlin, dalam pernyataan NASA.
Untuk membuat penemuan baru, para peneliti menyisir data yang dikumpulkan oleh instrumen Cosmic Dust Analyzer Cassini, dan mengonfirmasi temuan tersebut dengan melakukan eksperimen laboratorium untuk menunjukkan bahwa samudra Enceladus memiliki fosfor yang terikat di dalam berbagai bentuk yang larut dalam air.
Selama 25 tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa dunia dengan lautan di bawah lapisan permukaan es adalah hal yang umum di tata surya kita. Ini termasuk Europa bulan Jupiter, serta Titan bulan terbesar Saturnus.
Penemuan lautan di bawah permukaan bulan sebuah planet memperluas jumlah tempat layak huni yang mungkin ada di luar Bumi. (AFP/M-3)
Sinyal radio tak biasa yang muncul dari bawah es Antartika tengah membingungkan para ilmuwan fisika partikel. Temuan ini berasal dari pengamatan Antarctic Impulsive Transient Antenna (ANITA)
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
LUAR angkasa menjadi salah satu simbol imajinasi yang tanpa batas sekaligus mengajak kita untuk bermimpi lebih tinggi.
Katy Perry mengungkapkan penerbangannya ke luar angkasa bersama Blue Origin pada 14 April 2025 telah menjadi pengalaman yang sangat emosional dan transformatif.
Setelah kembali dari misi luar angkasa bersejarah bersama kru perempuan pertama Blue Origin, Gayle King dan Lauren Sánchez buka suara menanggapi kritik.
Pasalnya, Tiongkok menggunakan rudal untuk meledakkan satelit mereka yang mati di luar angkasa. Alhasil, tindakan itu menciptakan puing-puing yang semakin membahayakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved