Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PASUKAN Rusia di Odesa, Ukraina, pada Minggu (23/7) menewaskan dua orang dan merusak Katedral Ortodoks. Aksi itu menarik sumpah pembalasan dari pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky.
Serangan itu terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan menyatakan serangan balasan Kyiv telah gagal. Rusia telah menggempur kota pelabuhan Ukraina, Odesa, sejak berhenti dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam minggu lalu.
Penduduk setempat menyaksikan dengan tak percaya saat Katedral Transfigurasi, awalnya dibangun pada 1794 di bawah pemerintahan kekaisaran Rusia, dihantam.
Baca juga: PBB Cemaskan Latihan Pasukan Rusia di Laut Hitam
Gereja Ortodoks terbesar di Odesa terletak di dalam pusat kota bersejarah yang dilindungi UNESCO. Organisasi itu mengutuk serangan kurang yang menyasar beberapa situs di kawasan warisan dunia.
"Itu menandai peningkatan kekerasan terhadap warisan budaya Ukraina," menurut Kepala UNESCO Audrey Azoulay.
Gereja yang pernah dihancurkan di bawah era Stalin pada 1936 dan dibangun kembali pada 1990-an setelah runtuhnya Uni Soviet itu, kini mengalami rusak parah. Kementerian Kebudayaan Ukraina mengatakan sejauh ini telah mengidentifikasi kerusakan pada 29 monumen warisan budaya penting.
Baca juga: UE Tambah Bantuan Militer untuk Ukraina US$22 Miliar
Pemerintah Ukraina mengutuk serangan terhadap katedral tersebut sebagai kejahatan perang. Zelensky bersumpah akan membalas serangan tersebut.
"Mereka pasti akan merasakan ini juga. Kita tidak bisa membiarkan orang di seluruh dunia terbiasa dengan serangan teroris. Target dari semua misil ini bukan hanya kota, desa, atau orang. Target mereka adalah kemanusiaan dan dasar dari seluruh budaya Eropa kita,” paparnya.
(AFP/Z-6)
Dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan, Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina akan terus berjuang demi kebebasan dan perdamaian yang adil.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Harga bensin di Rusia tembus rekor tertinggi usai serangan drone Ukraina menghantam kilang minyak dan infrastruktur energi.
Bagi Putin, tidak ada alasan untuk mengalah.
Trump menilai akan lebih baik jika Putin dan Zelensky bertemu lebih dulu tanpa dirinya.
PRESIDEN AS Donald Trump menyinggung sejumlah isu penting terkait perundingan damai Ukraina-Rusia usai bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Presiden AS Donald Trump mengirim pesan dukungan kepada Ukraina yang merayakan Hari Kemerdekaan ke-34.
Dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan, Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina akan terus berjuang demi kebebasan dan perdamaian yang adil.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Harga bensin di Rusia tembus rekor tertinggi usai serangan drone Ukraina menghantam kilang minyak dan infrastruktur energi.
Bagi Putin, tidak ada alasan untuk mengalah.
Trump menilai akan lebih baik jika Putin dan Zelensky bertemu lebih dulu tanpa dirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved