Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Syed Saddiq Diminta Fokus Bangun Demokrasi di Partai Ikatan Demokratik Malaysia

Mediaindonesia
22/7/2023 12:02
Syed Saddiq Diminta Fokus Bangun Demokrasi di Partai Ikatan Demokratik Malaysia
Presiden Partai Ikatan Demokratik Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman (tengah)(Antara Foto/M Risyal Hidayat)

SEKRETARIS politik anggota DPR Sungai Buloh, Aidi Amin Yazid mengatakan para pemimpin perlu bersikap jujur untuk membangun demokrasi yang lebih matang dan komprehensif di lingkup enam negara bagian yang akan menghadapi pemilihan umum negara (PRN).

Aidi pun mengingatkan Presiden Partai Ikatan Demokratik Malaysia atau Malaysian United Democratic Alliance (MUDA) Syed Saddiq Syed Abdul Rahman mengklarifikasi komitmen perjuangan mereka, yang ingin bertindak sebagai checks and balances terhadap pemerintah.

“Syed Saddiq pernah menyatakan keinginannya untuk menjadi kekuatan ketiga dalam pemilihan negara bagian di masa depan, dengan fokus pada kandidat kursi yang dipegang oleh Pakatan Harapan. Lantas mengapa sekarang mengumumkan niatnya hanya untuk mengkritik pemerintah dengan tujuan checks and balances?" tanya Aidi Amin dalam keterangannya, Sabtu (22/7).

Baca juga: Tiga Travel Influencer Bagikan Tips Liburan Hemat di Genting Malaysia

Menurut Aidi, rakyat Malaysia sudah cukup dewasa menilai sikap Syed Saddiq tersebut. "Mungkin lebih baik beliau fokus membangun demokrasi yang matang di organisasi MUDA dulu," ujarnya.

Jika memang ingin menjadi penyeimbang, tambahnya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia itu perlu menjelaskan komitmen perjuangannya kepada anak muda. Aidi kemudian mempertanyakan tindakan MUDA yang tidak mengajukan caleg di negara bagian selain Selangor.

"Jika niatnya benar, mengapa tidak ada lebih banyak orang di pemerintahan negara bagian lain yang haus akan reformasi selain Selangor," ujarnya.

Ia mengingatkan, kebijakan baru harus mendorong reformasi pemikiran dalam melihat solusi terstruktur dan tidak menafikan masalah yang dibayangkan sebagai beban. "Lebih banyak upaya bisa dilakukan bersama jika ego kita dihilangkan," tandasnya. (RO/J-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya