Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMIMPIN tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Rabu (12/7) menuduh negara-negara Barat membahayakan nyawa warga Ukraina. Mereka menjual senjata ke Kyiv untuk digunakan dalam perangnya melawan Rusia.
Negara-negara Barat telah mendorong, "Rakyat Ukraina ke garis depan untuk memenuhi kantong perusahaan manufaktur senjata Amerika," kata Khamenei dalam pertemuan dengan ulama senior dan mahasiswa seminari di Teheran.
Dia mengatakan motif pemangsa dan kolonial Barat mendorong orang Ukraina untuk berperang dan dibunuh untuk melayani kepentingan perusahaan produksi dan penjualan senjata Barat.
Baca juga: Iran Ingin Bangun Pabrik Mobil di Kenya
Sekutu Barat telah mengirimkan senjata senilai puluhan miliar dolar (euro) untuk membantu Kyiv melawan invasi mematikan yang diluncurkan Rusia pada Februari 2022. Kyiv dan banyak sekutu Baratnya menuduh Iran mengirim senjata ke Rusia untuk digunakan dalam konflik, tuduhan yang berulang kali dibantah oleh Teheran.
Pada Rabu, negara-negara G7--Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat--berjanji untuk menawarkan dukungan militer abadi ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
Baca juga: Serangan Israel Usai, Abbas Kunjungi Kamp Pengungsi Jenin
Baik Teheran dan Moskow berada di bawah sanksi internasional yang membatasi perdagangan dan berusaha meningkatkan kerja sama di bidang-bidang utama untuk membantu menopang ekonomi mereka.
Amerika Serikat menuduh Teheran memasok Moskow dengan drone dan membantu Rusia membangun pabrik drone. Iran menolak tuduhan itu.
Baca juga: Terbesar Eropa, Kasino asal Hong Kong Buka di Siprus
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan bulan lalu bahwa Republik Islam tidak mendukung pihak mana pun dalam perang Ukraina. "Kami membantah tuduhan apapun mengenai ekspor senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina," kata Kanani. (AFP/Z-2)
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
Aku menyeberangi batas pantai di antara kebajikan dan kejahatan.
Izinkan aku berangkat untuk kembali di suatu pekat. Menyembah, menyapu air mata rindu.
Pemikiran Remy dalam dunia kebudayaan sangat penting. Ia adalah tokoh hebat,
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved