Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PRESIDEN Palestina Mahmud Abbas pada Rabu (12/7) berjanji untuk membangun kembali kamp pengungsi Jenin selama kunjungan langka. Kunjungan terjadi setelah seminggu setelah serangan mematikan Israel yang menyebabkan sebagian besar kamp itu hancur.
Abbas menggambarkan kamp itu sebagai ikon perjuangan selama kunjungan pertamanya dalam lebih dari satu dekade ke kamp di kota Tepi Barat utara. Dua belas warga Palestina dan satu tentara Israel tewas pekan lalu dalam serangan dua hari di Jenin, yang terbesar dalam beberapa tahun oleh pasukan Israel.
Penggerebekan di kamp tersebut, yang dipandang Israel sebagai pusat terorisme, mempekerjakan ratusan tentara serta serangan pesawat tak berawak dan buldoser yang merobek jalan dan merusak banyak rumah.
Baca juga: Pasukan Israel Bunuh Warga Palestina yang Tembak Tentara
Beberapa pejabat tinggi partai Fatah pimpinan Abbas, termasuk wakil ketua Mahmoud Aloul, mengunjungi kamp tersebut segera setelah penggerebekan. Kedatangan mereka disambut cemooh oleh kerumunan warga yang marah.
Pada Rabu, Abbas menyatakan tekadnya untuk mendukung rekonstruksi dan keamanan Jenin. Dia menggambarkan kamp itu sebagai ikon ketabahan dan perjuangan dalam pidato singkat saat kerumunan pendukung bersorak. "Kami datang untuk mengatakan bahwa kita adalah satu otoritas, satu negara, satu hukum," katanya.
Baca juga: Israel Akhiri Serangan Besar-besaran di Tepi Barat, 13 Tewas
Ia lantas memperingatkan siapa pun yang merusak persatuan dan keamanan rakyatnya. Dia lebih jauh bersumpah untuk mengawasi pembangunan kembali kamp dan kota untuk memulihkannya seperti semula atau bahkan lebih baik.
Saat mengakhiri kunjungannya, Abbas meletakkan karangan bunga di kuburan warga Palestina yang kehilangan nyawa mereka dalam serangan Israel baru-baru ini. Sejumlah negara Arab mengumumkan bantuan untuk kamp itu setelah serangan pekan lalu.
Menjelang kedatangan Abbas, ratusan tentara dari pengawal presiden terlihat berpatroli di jalan-jalan kamp. Seorang wartawan AFP menambahkan bahwa penembak jitu juga mengambil posisi di atas atap.
Kunjungannya, "Merupakan pesan yang kuat dan penting bahwa dia mendukung rakyat Palestina dalam perlawanan mereka terhadap pendudukan," kata Atta Abu Rumaila, Sekretaris Jenderal Fatah, di kamp tersebut, kepada AFP.
Namun Abdullah, seorang penghuni kamp yang hanya menyebutkan nama depannya, tampaknya meragukan tujuan kunjungan tersebut. "Yang lebih penting yaitu yang terjadi setelah dia pergi dan apakah mereka (Otoritas Palestina) terus peduli dengan kamp tersebut," katanya kepada AFP.
Sebelum kedatangan Abbas, sekelompok anak meneriakkan, "Katiba, Katiba, Katiba," di kamp. Teriakan ini untuk mendukung kelompok bersenjata lokal, Brigade Jenin.
Kamp Jenin didirikan pada 1953 untuk menampung sebagian dari 760.000 orang Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka pada 1948 ketika Israel dibentuk. Peristiwa itu disebut orang Palestina sebagai Nakba atau malapetaka.
Seiring waktu, tenda asli kamp diganti dengan beton dan sekarang menyerupai lingkungan yang lebih dekat. Kamp tersebut, yang menampung sekitar 18.000 orang, juga merupakan sarang aktivitas selama intifada kedua atau pemberontakan di awal 2000-an.
Selama 18 bulan terakhir, situasi keamanan di kamp telah memburuk. Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah memiliki sedikit kehadiran nyata di sana.
Abbas, 87, terakhir mengunjungi Jenin pada 2012 tetapi belum pernah mengunjungi kamp saat itu. Sementara PA tetap ada di kota itu, sebagian besar telah meninggalkan kamp untuk kelompok-kelompok seperti Brigade Jenin, yang menurut Israel didukung oleh Iran. Abbas sebelumnya mengunjungi kamp itu sendiri pada 2004 saat mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Palestina setelah kematian pemimpin Yasser Arafat.
Para ahli meragukan kunjungan Abbas pada Rabu. "Melalui kunjungannya, Abbas ingin menunjukkan bahwa dia dan Otoritas Palestina secara tegas mengendalikan Jenin," kata Hugh Lovatt, seorang peneliti senior di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, kepada AFP.
"Pada kenyataannya, melakukan kunjungan yang jarang terjadi di luar wilayah Ramallah tidak akan berbuat banyak untuk membangun kembali Otoritas Palestina. Soalnya, semakin dalam krisis legitimasi yang dihadapinya dan munculnya kelompok bersenjata Palestina." (Z-2)
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PBB mengatakan bahwa otoritas Israel menolak 11 dari 18 permintaan koordinasi bantuan di Jalur Gaza, Palestina, saat situasi kemanusiaan di wilayah kantung tersebut semakin buruk.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
KETEGANGAN di Timur Tengah kembali memuncak setelah gelombang baru serangan rudal Iran menghantam wilayah utara dan selatan Israel pada Minggu (15/6).
SEBANYAK 42 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan terdampar di Tel Aviv setelah Bandara Internasional Ben Gurion ditutup akibat memanasnya konflik antara Israel dan Iran pada Jumat (13/6).
Angkatan udara Israel, pada Minggu (15/6) malam waktu setempat, melancarkan gelombang serangan udara baru ke Iran. Mereka menargetkan sejumlah situs peluncuran rudal di Iran barat.
Dua agen badan intelijen Israel, Mossad, ditangkap kepolisian Iran di dekat ibu kota Teheran, Minggu (15/6). Keduanya ditangkap bersama sejumlah peledak dan drone.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved