Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PRESIDEN Palestina Mahmud Abbas pada Rabu (12/7) berjanji untuk membangun kembali kamp pengungsi Jenin selama kunjungan langka. Kunjungan terjadi setelah seminggu setelah serangan mematikan Israel yang menyebabkan sebagian besar kamp itu hancur.
Abbas menggambarkan kamp itu sebagai ikon perjuangan selama kunjungan pertamanya dalam lebih dari satu dekade ke kamp di kota Tepi Barat utara. Dua belas warga Palestina dan satu tentara Israel tewas pekan lalu dalam serangan dua hari di Jenin, yang terbesar dalam beberapa tahun oleh pasukan Israel.
Penggerebekan di kamp tersebut, yang dipandang Israel sebagai pusat terorisme, mempekerjakan ratusan tentara serta serangan pesawat tak berawak dan buldoser yang merobek jalan dan merusak banyak rumah.
Baca juga: Pasukan Israel Bunuh Warga Palestina yang Tembak Tentara
Beberapa pejabat tinggi partai Fatah pimpinan Abbas, termasuk wakil ketua Mahmoud Aloul, mengunjungi kamp tersebut segera setelah penggerebekan. Kedatangan mereka disambut cemooh oleh kerumunan warga yang marah.
Pada Rabu, Abbas menyatakan tekadnya untuk mendukung rekonstruksi dan keamanan Jenin. Dia menggambarkan kamp itu sebagai ikon ketabahan dan perjuangan dalam pidato singkat saat kerumunan pendukung bersorak. "Kami datang untuk mengatakan bahwa kita adalah satu otoritas, satu negara, satu hukum," katanya.
Baca juga: Israel Akhiri Serangan Besar-besaran di Tepi Barat, 13 Tewas
Ia lantas memperingatkan siapa pun yang merusak persatuan dan keamanan rakyatnya. Dia lebih jauh bersumpah untuk mengawasi pembangunan kembali kamp dan kota untuk memulihkannya seperti semula atau bahkan lebih baik.
Saat mengakhiri kunjungannya, Abbas meletakkan karangan bunga di kuburan warga Palestina yang kehilangan nyawa mereka dalam serangan Israel baru-baru ini. Sejumlah negara Arab mengumumkan bantuan untuk kamp itu setelah serangan pekan lalu.
Menjelang kedatangan Abbas, ratusan tentara dari pengawal presiden terlihat berpatroli di jalan-jalan kamp. Seorang wartawan AFP menambahkan bahwa penembak jitu juga mengambil posisi di atas atap.
Kunjungannya, "Merupakan pesan yang kuat dan penting bahwa dia mendukung rakyat Palestina dalam perlawanan mereka terhadap pendudukan," kata Atta Abu Rumaila, Sekretaris Jenderal Fatah, di kamp tersebut, kepada AFP.
Namun Abdullah, seorang penghuni kamp yang hanya menyebutkan nama depannya, tampaknya meragukan tujuan kunjungan tersebut. "Yang lebih penting yaitu yang terjadi setelah dia pergi dan apakah mereka (Otoritas Palestina) terus peduli dengan kamp tersebut," katanya kepada AFP.
Sebelum kedatangan Abbas, sekelompok anak meneriakkan, "Katiba, Katiba, Katiba," di kamp. Teriakan ini untuk mendukung kelompok bersenjata lokal, Brigade Jenin.
Kamp Jenin didirikan pada 1953 untuk menampung sebagian dari 760.000 orang Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka pada 1948 ketika Israel dibentuk. Peristiwa itu disebut orang Palestina sebagai Nakba atau malapetaka.
Seiring waktu, tenda asli kamp diganti dengan beton dan sekarang menyerupai lingkungan yang lebih dekat. Kamp tersebut, yang menampung sekitar 18.000 orang, juga merupakan sarang aktivitas selama intifada kedua atau pemberontakan di awal 2000-an.
Selama 18 bulan terakhir, situasi keamanan di kamp telah memburuk. Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah memiliki sedikit kehadiran nyata di sana.
Abbas, 87, terakhir mengunjungi Jenin pada 2012 tetapi belum pernah mengunjungi kamp saat itu. Sementara PA tetap ada di kota itu, sebagian besar telah meninggalkan kamp untuk kelompok-kelompok seperti Brigade Jenin, yang menurut Israel didukung oleh Iran. Abbas sebelumnya mengunjungi kamp itu sendiri pada 2004 saat mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Palestina setelah kematian pemimpin Yasser Arafat.
Para ahli meragukan kunjungan Abbas pada Rabu. "Melalui kunjungannya, Abbas ingin menunjukkan bahwa dia dan Otoritas Palestina secara tegas mengendalikan Jenin," kata Hugh Lovatt, seorang peneliti senior di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, kepada AFP.
"Pada kenyataannya, melakukan kunjungan yang jarang terjadi di luar wilayah Ramallah tidak akan berbuat banyak untuk membangun kembali Otoritas Palestina. Soalnya, semakin dalam krisis legitimasi yang dihadapinya dan munculnya kelompok bersenjata Palestina." (Z-2)
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Caisse de Prévoyance de l'Etat de Geneve (CPEG), dana pensiun pemerintah di Jenewa, Swiss, memutuskan untuk mencabut investasinya dari obligasi pemerintah Israel.
DANA pensiun swasta terbesar di Norwegia, KLP Pension, memutuskan untuk mencoret dua perusahaan raksasa industri pertahanan dari portofolio investasinya.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, membongkar keterlibatan sejumlah perusahaan internasional dalam mendukung genosida Israel itu.
Pejabat militer Israel mengungkap belum pernah ada bukti soal tudingan terhadap Hamas yang dituduh secara sistematis mencuri bantuan kemanusiaan di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved