Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEBAKARAN hutan hebat yang melanda Provinsi Quebec, Kanada, telah menimbulkan sejumlah persoalan. Oleh karenanya, negeri pecahan es itu menantikan kedatangan bala bantuan dari luar negeri untuk membantu memadamkan kobaran api.
Setelah kebakaran besar di Kanada bagian barat bulan lalu. Upaya pemadaman kebakaran baru-baru ini dialihkan ke Nova Scotia di pantai Atlantik, sebelum pindah minggu ini ke Quebec, yang sekarang menjadi pusat krisis dan telah melebihi kapasitas pemadamannya.
Para petugas pemadam kebakaran di provinsi ini sedang berjuang untuk memadamkan 140 titik api, sebagian besar dari mereka dinyatakan tidak terkendali, dan pihak berwenang berharap personil tambahan dan curah hujan dapat membantu.
Baca juga : Kebakaran Hutan Hebat di Kanada, Jutaan Orang Disarankan Gunakan Masker
Namun, Perdana Menteri Quebec Francois Legault mengatakan bahwa tidak ada hujan yang signifikan yang diperkirakan akan turun sebelum Senin malam dan menimbulkan kekhawatiran akan kekurangan sumber daya.
"Dengan sumber daya yang ada saat ini, kami dapat memadamkan sekitar 40 titik api dalam satu waktu," katanya dalam sebuah konferensi pers.
Baca juga : Ribuan Sekolah Bangladesh Tutup Gara-Gara Gelombang Panas
Quebec telah mengerahkan ratusan petugas pemadam kebakaran. Oleh karena itu, pihaknya berharap bantuan dari Perancis dan Amerika Serikat dalam beberapa hari mendatang.
Perdana Menteri Justin Trudeau menyebutnya sebagai musim kebakaran hutan terburuk yang pernah mereka alami di seluruh negeri.
Cuaca ekstrem
Kanada telah berulang kali dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan intensitas dan frekuensinya meningkat akibat pemanasan global.
"Kebakaran ini mempengaruhi rutinitas sehari-hari, kehidupan dan mata pencaharian, serta kualitas udara kita," kata Trudeau di Twitter dan berjanji untuk terus mengatasi perubahan iklim.
Sekitar 3,8 juta hektare hutan telah terbakar dan lebih dari 20.000 orang masih mengungsi di seluruh Kanada pada hari Rabu, 7 Juni 2023
Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena ribuan orang lainnya diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka di Quebec pada akhir hari ini.
Di antara mereka, Nancy Desaulniers mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa ia, pasangannya dan dua anjing mereka meninggalkan rumah mereka di kota Chibougamau pada pukul 2 pagi hari Rabu.
"Kami memutuskan untuk pergi dengan perahu, yang memungkinkan kami untuk membawa barang-barang penting,” sebutnya.
"Ini sangat menegangkan," kata Daniel Harvey, seorang penduduk Chapais, dari kota tetangga yang bersiap untuk dievakuasi.
Ia mengatakan bahwa telah mengumpulkan surat-surat penting, hard drive dan foto-foto.
"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi, jadi kami harus bersikap seolah-olah semuanya bisa terbakar,” katanya kepada wartawan.
Legault mengatakan bahwa perintah evakuasi kemungkinan akan tetap berlaku sampai setidaknya minggu depan.
Quebec telah mencatat 443 kebakaran hutan sejak awal tahun ini, lebih dari dua kali lipat rata-rata selama satu dekade terakhir untuk periode yang sama.
Asap dari kebakaran di Quebec telah menyebar hingga ke Toronto dan beberapa kota di Amerika Serikat, termasuk New York, di mana cakrawala Manhattan nyaris tidak terlihat. (AFP/Z-4)
DIAGEO World Class Indonesia 2025 kembali melahirkan talenta bartender berbakat Tanah air. Charles Richard asal Bali berhasil terpilih sebagai juara.
PM Mark Carney mengatakan Kanada akan meningkatkan belanja pertahanannya untuk mencapai target NATO sebesar 2% dari PDB.
ANGGOTA Komisi I DPR RI Fraksi Partai NasDem Amelia Anggraini mengapresiasi dan menyambut baik undangan pada Presiden Prabowo Subianto hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada
KUALITAS udara buruk serta berkurangnya jarak pandang terjadi di sejumlah kota besar seperti Toronto, Ottawa, dan Montreal pada Jumat (6/6).
Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyampaikan dukungan penuh dari pusat terhadap provinsi-provinsi yang terdampak kebakaran hutan.
KEBAKARAN hutan berskala besar yang melanda wilayah barat dan tengah Kanada tak terkendali dan diprediksi bakal terus memburuk.
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pada 2 Juni 2025, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rencana program 100 hari kerja.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ancaman kekeringan juga menjadi perhatian serius.
Agustan Saining mengatakan persemaian ini dibangun oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas Kehutanan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved