Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
UKRAINA mengevakuasi ribuan warganya dari daerah yang terendam banjir, Rabu (7/6), setelah serangan terhadap bendungan Kakhovka di selatan Ukraina. Bendungan yang dikuasai Rusia itu melepaskan arus deras dan membanjiri 24 desa yang memicu kekkhawatiran akan bencana kemanusiaan.
Pemerintah Amerika Serikat memperingatkan "kemungkinan banyak kematian" akan terjadi, pada saat Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas kerusakan yang melubangi bendungan Kakhovka. Bendungan yang terletak di garis depan itu memberikan air pendingin bagi pembangkit listrik nuklir terbesar di Eropa.
Kyiv mengatakan penghancuran bendungan tersebut adalah upaya Moskow untuk menghambat serangan yang sudah lama dinantikan, yang menurut pemimpin Ukraina tidak akan terpengaruh.
Baca juga: PBB Sebut Penghancuran Bendungan Ukraina Ancam Ribuan Nyawa Warga Sipil
Pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB dijadwalkan pada Selasa (5/6) malam setelah permintaan dari Rusia dan Ukraina, kata sumber diplomatik. PBB memperingatkan ratusan ribu orang dapat terkena dampak di kedua sisi garis depan.
Warga di Kherson, pusat populasi terbesar di dekatnya, menuju ke tempat yang lebih tinggi saat air membanjiri Sungai Dnipro.
Baca juga: Jet Rusia dan Tiongkok Masuk Zona Pertahanan Udara Korsel
"Ada tembakan, sekarang ada banjir," kata Lyudmyla.
"Sekarang semuanya akan mati di sini," tambah Sergiy saat air dari bendungan membanjiri kota tersebut, yang menjadi tempat pertempuran sengit pada tahun 2022.
Otoritas Ukraina mengatakan bahwa 17.000 orang sedang dievakuasi dan total 24 desa telah terendam banjir.
"Lebih dari 40.000 orang berisiko terkena banjir," kata Jaksa Agung Andriy Kostin, menambahkan bahwa 25.000 orang lainnya perlu dievakuasi di sisi Ukraina yang diduduki oleh Rusia di sepanjang Sungai Dnipro.
"Pelaksanaan evakuasi akan terus dilakukan besok dan dalam beberapa hari mendatang - melalui bus dan kereta," kata penasihat presiden Oleksiy Kuleba pada Selasa malam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia meledakkan "bom lingkungan pemusnah massal", mengatakan pihak berwenang memperkirakan hingga 80 pemukiman akan terendam banjir dan mendesak dunia untuk "bereaksi".
"Kejahatan ini membawa ancaman besar dan akan memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi kehidupan manusia dan lingkungan," kata Zelensky.
Namun, ledakan tersebut tidak akan "mempengaruhi kemampuan Ukraina untuk menduduki kembali wilayahnya sendiri," tambahnya.
Pada Oktober tahun lalu, Zelensky menuduh Rusia meletakkan ranjau di bendungan. Ia memperingatkan penghancurannya akan memicu gelombang pengungsi baru ke Eropa.
Kyiv mengatakan bahwa 150 ton minyak mesin tumpah ke sungai, dan kementerian pertanian mengatakan sekitar 10 ribu hektare lahan pertanian di sebelah kanan sungai akan terendam banjir dan "beberapa kali lipat" di sebelah kiri sungai.
Kekuatan Barat juga menyalahkan Rusia atas kerusakan tersebut, dengan kepala EU Charles Michel menyebutnya sebagai "kejahatan perang", sementara kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan kerusakan bendungan itu "menggemparkan".
Amerika Serikat "belum dapat menyimpulkan dengan pasti apa yang terjadi saat ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.
Perdana Menteri Britania Raya Rishi Sunak mengatakan bahwa militer dan badan intelijen negaranya sedang menyelidiki apakah Rusia meledakkan bendungan itu, tetapi bahwa masih "terlalu dini" untuk mengatakan dengan pasti. (AFP/Z-3)
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan itu sebagai "konsekuensi yang sangat merusak dari invasi Rusia terhadap Ukraina".
"Tragedi hari ini adalah contoh lain dari harga mengerikan perang bagi manusia," katanya.
Namun, Rusia mengatakan bahwa bendungan tersebut sebagian hancur akibat "beberapa serangan" dari pasukan Ukraina dan mendesak dunia untuk mengutuk "tindakan kriminal" Kyiv.
Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa penghancuran tersebut adalah hasil dari "sabotase yang disengaja oleh pihak Ukraina".
Bendungan era Soviet yang dibangun pada tahun 1950-an ini terletak di Sungai Dnipro, yang menyediakan air pendingin untuk pembangkit listrik nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai oleh Rusia, sekitar 150 kilometer (90 mil) dari sana.
Moskow dan Kyiv memberikan penilaian yang saling bertentangan tentang keamanan fasilitas tersebut.
Direktur pabrik yang diangkat oleh Rusia, Yuri Chernichuk, mengatakan bahwa tingkat air di kolam pendingin tidak berubah dan "saat ini, tidak ada ancaman keamanan terhadap pembangkit listrik nuklir Zaporizhzhia".
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung tanpa syarat terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang situasi di Ukraina. Akan tetapi bagi Rusia ini soal kepentingan nasional dan masa depan negara.
DINAS Keamanan Ukraina mengeklaim pihaknya berhasil melaksanakan operasi bawah laut yang merusak Jembatan Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
UKRAINA dan Rusia telah mencapai kesepakatan besar di Istanbul, Senin (2/6), untuk melakukan pertukaran tahanan dan jenazah terbesar sejak perang dimulai pada Februari 2022.
RUSIA dan Ukraina berhasil menyelesaikan pertukaran sebanyak 1.000 tahanan pada Minggu (25/5) waktu setempat. Ini menjadi pertukaran tawanan terbesar sejak konflik antara keduanya.
SERANGAN drone Ukraina berskala besar kembali menembus ke wilayah Rusia. Ini memaksa otoritas Moskow untuk melumpuhkan aktivitas penerbangan dan internet seluler.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
SERANGAN intensif Rusia ke kota-kota Ukraina, termasuk Kyiv, berlangsung dengan ratusan rudal balistik. Presiden AS Donald Trump mengirimkan tambahan pertahanan udara ke Ukraina
Donald Trump mengeluarkan ancaman baru terhadap Rusia berupa tarif sekunder sebesar 100% jika tidak tercapai kesepakatan damai dengan Ukraina dalam waktu 50 hari ke depan.
Presiden Donald Trump akan mengirimkan senjata ke Ukraina dan menjatuhkan saksi dagang ke Rusia, jika perdamaian tidak tercapai 50 hari kedepan.
UTUSAN khusus Amerika Serikat, Keith Kellogg, tiba di Kyiv, Senin (14/7) waktu setempat untuk melakukan pembicaraan termasuk pengiriman sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved