Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SISTEM pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) yang digunakan oleh pasukan Ukraina kemungkinan mengalami kerusakan akibat serangan udara Rusia. Namun tampaknya Patriot tidak hancur.
Kerusakan pada sistem pertahanan rudal yang disumbangkan oleh AS itu terjadi setelah Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (16/5) mengatakan bahwa rudal hipersonik Kinzhal Rusia menghancurkan baterai rudal Patriot di Kyiv.
Seorang pejabat AS, yang tidak ingin disebutkan alias anonim dan mengutip informasi awal, mengatakan bahwa Washington dan Kyiv berkomunikasi mencari jalan terbaik untuk memperbaiki sistem Patriot dan sepertinya sistem tersebut tidak akan dipindahkan dari Ukraina.
"AS akan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kerusakan yang terjadi dalam beberapa hari ke depan dan informasi dapat berubah seiring berjalannya waktu," kata sumber tersebut. Patriot dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara AS yang paling canggih, termasuk terhadap pesawat terbang serta rudal jelajah dan balistik. Sistem ini biasanya mencakup peluncur bersama dengan radar dan kendaraan pendukung lainnya.
Baca juga: Gunakan CIA, AS Provokasi Warga Rusia untuk Membelot
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan kepada para wartawan bahwa ia tidak dapat mengonfirmasi laporan bahwa sistem Patriot telah rusak di Ukraina. "Peralatan militer AS yang dikirim ke Ukraina sering kali rusak atau usang dan bahwa hal itu akan tergantung pada cakupan kerusakannya, apakah peralatan tersebut dapat diperbaiki oleh Ukraina atau tidak atau apakah kami perlu membantu mereka," ujarnya.
"Tentu saja, jika ada kerusakan yang terjadi pada sistem Patriot yang perlu diperbaiki di luar Ukraina, kami pasti akan membantu. Saya tidak bisa memastikannya," pungkasnya. (Z-2)
Kremlin kembali menekankan bahwa invasi Rusia bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab konflik.
Trump merasa frustasi terhadap kedua pihak yang berkonflik yakni Rusia dan Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved