Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Senin (17/4), menegaskan negaranya akan terus mencegah musuh bebuyutan mereka, Iran, untuk mengembangkan senjata nuklir.
Hal itu diungkapkan Netanyahu dalam peringatan holocaust, yang juga dihadiri putra mahkota terasing Iran.
Netanyahu mengatakan meski era Nazi Jerman telah berakhir dan dunia berubah, "Seruan agar warga Yahudi dimusnahkan tidak pernah mereda dan saat ini ancaman itu datang dari rezim horor di Teheran."
Baca juga: Ratusan Ribu Warga Israel Lanjutkan Protes Netanyahu
"Kami berjuang keras untuk melawan segala kesepakatan nuklir dengan Iran yang bisa membuka jalan mereka membuat senjata nuklir."
"Dengan alasan yang sama kami juga melawan segala bentuk teror proxi Iran di sekeliling kami," lanjutnya dalam peringatan Hari Mengenang Holocaust di Jerusalem.
Hadir dalam upacara peringatan itu adalah putra mahkota Iran Reza Pahlavi, yang ayahnya adalah shah Iran yang digulingkan dalam Revolusi Islam 1979.
Baca juga: Iran Tegas Meminta Negara Islam Tidak Menormalisasi Hubungan dengan Israel
Sebelum upacara peringatan Holocaust itu, Pahlavi menegaskan rezim yang saat ini berkuasa di Iran sama sekali tidak mewakili rakyat Iran.
"Hari ini, kita memiliki rezim yang tidak mengakui adanya holocaust. Merupakan tugas saya untuk mewakili rekan senegara saya untuk mengenang para korban holocaust dan memberikan penghormatan," tegas Pahlavi. (AFP/Z-1)
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyetujui undang-undang yang menghentikan kerja sama negaranya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved