Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SAAT isu Palestina dan Israel memanas kembali, baru-baru ini, Pemerintah Republik Islam Iran menegaskan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, seperti Indonesia, harus tegas satu suara dalam melihat masalah ini.
Hal itu sebagai tanggapan dari serangan tentara Israel di Masjid Al-Aqsa yang baru-baru ini viral. Kecaman-kecaman dari negara berpenduduk Muslim pun menyusul tidak lama setelah itu. Termasuk dari Indonesia.
Namun, beberapa negara berpenduduk mayoritas Islam, dianggap belum sepenuhnya satu suara mengenai masalah ini. Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Islam Iran di Indonesia Muhammad Azad, pada peringatan Hari Al-Quds–hari Jumat terakhir bulan Ramadhan yang digunakan untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca juga: Peringati Hari Al-Quds, Iran Tegas Minta Kemerdekaan Palestina
“Kami melihat beberapa negara Islam mencoba menormalkan hubungan mereka dengan negara Zionis. Ini menjadi noda, bahwa mereka tidak memiliki suara yang satu untuk mendukung Palestina,” tutur Azad, dikutip Kamis (13/4).
Padahal, menurut Azad, dukungan dari negara luar dan pihak internasional sangat berperan besar dalam konflik Palestina dan Israel. Oleh karena itu, dia meminta dukungan penuh dari setiap pihak, terutama negara-negara yang bermayoritas penduduk Muslim di Dunia.
“Tentu, cita-cita kita berupa kemerdekaan umat Palestina tidak akan tercapai tanpa dukungan umat Islam di berbagai belahan dunia. Semoga, perjuangan kita dapat membuat rezim Zionis dapat berakhir,” tegas Azad
Baca juga: Israel Larang Warga Yahudi Masuki Temple Mount
Kesatuan negara-negara Islam juga diharapkan dapat menjadi kekuatan untuk meruntuhkan hegemoni dan kependudukan yang dilakukan Israel. Hal itu, menurut Azad, adalah suatu hal yang ditakuti bangsa Israel, gara-gara mereka yang dianggap hidup di atas krisis pihak lain.
“Tentu, rezim Zionis Israel sangat takut terhadap kesatuan negara Islam. Baru-baru ini, Iran dan Arab membuka lagi hubungan mereka, dan satu-satunya pihak yang tidak senang adalah rezim Zionis Israel. Karena kedekatan negara Islam adalah hal yang sangat ditakuti rezim Zionis. Karena mereka hidup di atas krisis. Mereka hanya dapat melanjutkan hidup di atas krisis dan pertengkaran yang dibuatnya,” ungkap Azad. (Z-1)
KELOMPOK aktivis Palestine Action dilaporkan meluncurkan situs web rahasia bernama Direct Action Training untuk merekrut anggota baru.
TONY Blair Institute dikaitkan dengan proyek yang dikecam luas karena mengusulkan pembersihan etnis di Jalur Gaza dengan melibatkan pembangunan kembali daerah kantong pantai itu.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia pada perdamaian dan reformasi global.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Bukan sekadar peringatan sejarah, Asyura 2025 serukan solidaritas bagi Palestina dan janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengungkap bahwa dirinya menjadi sasaran upaya pembunuhan oleh Israel selama konflik 12 hari antara kedua negara yang terjadi pada pertengahan Juni lalu.
Menteri Pertahanan Israel mengusulkan pemindahan massal warga Gaza ke kamp tertutup di Rafah.
Hamas menginginkan adanya jaminan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza serta kesepakatan gencatan senjata permanen.
Tim negosiasi Israel akan terbang ke Qatar untuk melanjutkan upaya perundingan gencatan senjata berdasarkan usulan Qatar yang disetujui Tel Aviv.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved