Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Iran Harap Negara Islam Satu Suara Soal Konflik Palestina-Israel

Mesakh Ananta Dachi
14/4/2023 07:45
Iran Harap Negara Islam Satu Suara Soal Konflik Palestina-Israel
Militer Israel terlibat konfrontasi dengan demonstran Palestina di Tepi Barat.(AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

SAAT isu Palestina dan Israel memanas kembali, baru-baru ini, Pemerintah Republik Islam Iran menegaskan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, seperti Indonesia, harus tegas satu suara dalam melihat masalah ini. 

Hal itu sebagai tanggapan dari serangan tentara Israel di Masjid Al-Aqsa yang baru-baru ini viral. Kecaman-kecaman dari negara berpenduduk Muslim pun menyusul tidak lama setelah itu. Termasuk dari Indonesia. 

Namun, beberapa negara berpenduduk mayoritas Islam, dianggap belum sepenuhnya satu suara mengenai masalah ini. Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Islam Iran di Indonesia Muhammad Azad, pada peringatan Hari Al-Quds–hari Jumat terakhir bulan Ramadhan yang digunakan untuk mendukung kemerdekaan Palestina. 

Baca juga: Peringati Hari Al-Quds, Iran Tegas Minta Kemerdekaan Palestina

“Kami melihat beberapa negara Islam mencoba menormalkan hubungan mereka dengan negara Zionis. Ini menjadi noda, bahwa mereka tidak memiliki suara yang satu untuk mendukung Palestina,” tutur Azad, dikutip Kamis (13/4).

Padahal, menurut Azad, dukungan dari negara luar dan pihak internasional sangat berperan besar dalam konflik Palestina dan Israel. Oleh karena itu, dia meminta dukungan penuh dari setiap pihak, terutama negara-negara yang bermayoritas penduduk Muslim di Dunia. 

“Tentu, cita-cita kita berupa kemerdekaan umat Palestina tidak akan tercapai tanpa dukungan umat Islam di berbagai belahan dunia. Semoga, perjuangan kita dapat membuat rezim Zionis dapat berakhir,” tegas Azad

Baca juga: Israel Larang Warga Yahudi Masuki Temple Mount

Kesatuan negara-negara Islam juga diharapkan dapat menjadi kekuatan untuk meruntuhkan hegemoni dan kependudukan yang dilakukan Israel. Hal itu, menurut Azad, adalah suatu hal yang ditakuti bangsa Israel, gara-gara mereka yang dianggap hidup di atas krisis pihak lain. 

“Tentu, rezim Zionis Israel sangat takut terhadap kesatuan negara Islam. Baru-baru ini, Iran dan Arab membuka lagi hubungan mereka, dan satu-satunya pihak yang tidak senang adalah rezim Zionis Israel. Karena kedekatan negara Islam adalah hal yang sangat ditakuti rezim Zionis. Karena mereka hidup di atas krisis. Mereka hanya dapat melanjutkan hidup di atas krisis dan pertengkaran yang dibuatnya,” ungkap Azad. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya