Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Hampir Satu Tahun Invasi Rusia, Warga Ukraina Mulai Terbiasa

Indriyani Astuti
11/2/2023 20:20
Hampir Satu Tahun Invasi Rusia, Warga Ukraina Mulai Terbiasa
Suasana di Kota Sloviansk(YASUYOSHI CHIBA / AFP)

MENJELANG satu tahun invasi Rusia terhadap Ukraina, warga di Ibu Kota Kiev, Ukraina tetap beraktivitas seperti biasa meskipun Rusia terus-menerus melakukan serangan rudal lewat udara.

“Stasiun bawah tanah aktivitas berjalan seperti biasa, toko-toko buka meskipun demikian patroli masih di butuhkan di beberapa sudut kota guna mengantisipasi keamanaan di sekitar ibu kota Kiev,” ujar Jurnalis Metro TV Iqbal Himawan yang langsung melaporkan dari Kiev, Ukraina, Sabtu (11/2), pagi hari waktu setempat.

Iqbal menjelaskan pada Jumat (10/2), sirine peringatan serangan udara berbunyi lima kali sejak pukul 4.00 pagi waktu setempat. Ketika mendengar sirine tersebut, warga harus menyelamatkan diri menuju bunker atau shelter bom terdekat. Begitu pula tim Metro TV berlindung di bunker yang berada di hotel tempat mereka menginap. Di sana, terang Iqbal, mereka bertemu dengan seorang ibu berserta anaknya yang masih balita.

“Mereka menyampaikan Lama-lama terbiasa dengan ketegangan dan intensitas serangan yang kadang bisa sering terjadi,” papar Iqbal. Warga tersebut, ujar Iqbal tengah mempertimbangkan pindah ke negara tetangga saat ekskalasi serangan Rusia semakin meningkat.

“Tapi (ia) tetap kembali ke Ukraina karena tanah airnya,” papar Iqbal.

Jurnalis Metro TV Levie Wardana menjelaskan situasi pada Jumat (10/2) jauh berbeda dengan Sabtu (11/2). Levie mengatakan sirine peringatan serangan udara berbunyi sebanyak lima kali mulai pukul 4.00 pagi waktu setempat, kemudian pukul 9.00, pukul 12.00 siang, 16.00 hingga 22.00.

““Dari lima sirine alarm juga terdengar empat kali ledakan,” ucapnya.

Baca juga: Tentara Bayaran Wagner Hadapi Perlawanan Sengit di Bakhmut

Otoritas setempat, terang Levie, mencatat bahwa telah terjadi 352 serangan sehingga ekskalasi peperangan masih cukup tinggi. Di garis depan yang menjadi lokasi peperangan yakni Kota Bakhmut, terjadi 192 kali serangan rudal milik Rusia setiap hari.

“Pihak militer Ukraina sudah mengimbau secara resmi pada 4 Februari 2023 akan ada mobilisasi atau ekskalasi peperangan militer Rusia yang diprediksi akan masuk 500 ribu pasukan militer Rusia di sejumlah wilayah di Ukraina,” papar Levie.

Ketika ada serangan rudal milik militer Rusia, sambungnya, pemerintah Ukraina sudah dapat mendeteksi. Kemudian otoritas setempat mengimbau masyarakat khususnya yang berada di ibu kota Kiev untuk berlindung di bunker atau bom shelter. Warga, ujarnya, juga bisa memantau peringatan tersebut melalui aplikasi alert system warning yang bisa diakses dan diunduh melalui telefon genggam.

“Serta ada aplikasi Telegram yang bisa dipantau jika ada seragan rudal milik Rusia,” ucapnya.

Levie menjelaskan, ketika peringatan sirine masih terus berlangsung, pemerintah memutus akses listrik. Hal itu membuat warga cukup khawatir lantaran di Ukraina saat ini sedang berlangsung musim dingin. Oleh karena itu banyak warga memilih langsung menuju stasiun kereta bawah tanah untuk bisa mengakses listrik atau menambah daya baterai telefon genggam dan memperoleh sinyal.

Meski demikian ia mengungkapkan aktivitas warga cukup normal khususnya pada hari-hari tanpa serangan udara. Namun pelaksanaan belajar mengajar, ujar Levie, belum dilakukan secara penuh. Sekolah-sekolah masih berlangsung secara daring.

“Masih ada aktivitas warga seperti perkantoran, sekolah-sekolah masih berlangsung. Ketika ada sirine, seluruh pertokoan harus ditutup termasuk gerai makanan. Karena mereka tidak ingin mengambil risiko,” ucapnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya