PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan kunjungan pertamanya ke Inggris dan Perancis sejak invasi Rusia hampir satu tahun yang lalu. Dia mendesak sekutu-sekutunya untuk mendapatkan lebih banyak persenjataan dan khususnya jet tempur.
Dalam kunjungan keduanya ke luar negeri sejak invasi Rusia, Zelensky menikmati upacara di London di mana ia bertemu dengan Raja Charles III dan berpidato di depan parlemen.
Kunjungannya ke Prancis membuatnya mengadakan pertemuan makan malam dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang juga dihadiri oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Namun, terlepas dari perbedaan format, tuntutan Zelensky tetap sama, lebih banyak senjata, terutama jet tempur dan rudal jarak jauh dan pengiriman yang lebih cepat.
"Semakin cepat Ukraina mendapatkan persenjataan berat jarak jauh, semakin cepat pilot kami mendapatkan pesawat, semakin cepat pula agresi Rusia ini akan berakhir dan kita bisa kembali ke perdamaian di Eropa," katanya di Paris.
Baca juga: Kim Jong-un Unjuk Rudal Antarbenua dan Nuklir
"Hanya ada sedikit waktu," ia memperingatkan.
Macron berjanji bahwa Prancis akan membantu Ukraina untuk meraih kemenangan dalam melawan invasi Rusia dan akan melanjutkan upaya pengiriman senjata.
"Prancis bertekad untuk membantu Ukraina meraih kemenangan dan menegakkan kembali hak-hak yang sah,” jelasnya.
Ukraina dapat mengandalkan Prancis, mitra-mitra Eropa dan sekutunya untuk memenangkan perang. "Rusia tidak bisa dan tidak boleh menang,” lanjutnya.
Scholz mengatakan bahwa Jerman dan mitranya telah mendukung Ukraina secara finansial, dengan bantuan kemanusiaan dan dengan senjata, dan
"Kami akan terus melakukannya selama diperlukan,” pungkasnya. (AFP/OL-4)