Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mempertontonkan rudal balistik antarbenua (ICBM) dan hulu ledak nuklor dalam parade militer besar pada Kamis (9/2). Termasuk ICBM baru berbahan bakar padat.
Pawai untuk memperingati 75 tahun berdirinya angkatan bersenjata negara itu menampilkan pula pesta kembang api, band militer, dan formasi 2.8 dan 75 oleh para Korut.
Kim mengenakan jas hitam dan kombinasi fedora yang kerap digunakan para pemimpin pendiri Korut termasuk Kim Il Sung. Kim menghadiri parade itu bersama istrinya, Ri Sol Ju, dan putrinya Ju Ae, seperti yang terlihat dari sejumlah foto yang publikasikan media pemerintah Korut.
Kim juga diapit oleh para jenderal di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang. Dia memberi hormat ketika pasukan dan unit rudal kebanggaannya itu melewatinya.
Senjata yang dipamerkan termasuk 10 ICBM Hwasong-17 yang menjadi rudal terbesar di negara itu yang dibawa di atas kendaraan khusus. Korut telah lama berusaha mengembangkan ICBM berbahan bakar padat, yang dapat membantu membuat nuklirnya lebih sulit untuk dideteksi dan dihancurkan.
Ketika ICBM muncul di alun-alun itu, para penonton bersorak dan bertepuk tangan bersama Kim. "Parade itu memamerkan kemampuan serangan nuklir terbesar negara itu," kata laporan media Korut, KCNA.
Citra satelit komersial yang diambil oleh Maxar Technologies pada Rabu (7/2), pukul 22:05 waktu setempat menunjukkan bendera besar Korut dan ribuan orang berkumpul di alun-alun Kim Il Sung.
Analis mengatakan bahwa skala dan ruang lingkup persenjataan yang dipamerkan menunjukkan kemajuan yang merupakan tantangan bagi Amerika Serikat. "Mereka telah menunjukkan lebih banyak ICBM dalam parade terbaru daripada yang pernah mereka tunjukkan sebelumnya, konsisten dengan arahan lama dari Kim Jong Un tentang produksi massal senjata nuklir dan sistem pengiriman," kata analis Ankit Panda yang berbasis di AS.
Ini adalah masalah, katanya, karena Washington telah merencanakan sistem pertahanan rudal dalam negerinya untuk menghadapi ancaman rudal terbatas dari Korea Utara. "Korea Utara kini telah menunjukkan bahwa kekuatan nuklir mereka jauh dari terbatas," katanya.
Analis lain mengatakan bahwa dengan memamerkan lebih banyak rudal Hwasong-17 tercanggih Kim daripada yang pernah terlihat sebelumnya. "Ini adalah Korea Utara yang mencoba menyatakan dirinya sebagai kekuatan nuklir penuh," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul kepada AFP. (AFP/OL-12)