Selasa 17 Januari 2023, 04:45 WIB

Warga Afghanistan Minta Pangeran Harry Diadili

Basuki Eka Purnama | Internasional
Warga Afghanistan Minta Pangeran Harry Diadili

AFP/VALERIE MACON
Pangeran Harry

 

BEBERAPA  keluarga Afghanistan menyerukan agar Pangeran Harry diadili setelah dia mengaku membunuh 25 orang selama masa tugasnya di peperangan Afghanistan untuk militer Inggris.

Dalam buku memoarnya, yang berjudul Spare, pangeran bergelar Duke of Sussex itu mengungkapkan dia membunuh 25 orang ketika bertugas sebagai pilot helikopter Apache di Afghanistan.

Dia berkata bahwa dia tidak menganggap mereka sebagai 'orang'  melainkan sebagai 'bidak catur' yang telah diambil dari papan.

Baca juga: Pangeran Harry Mengaku Tulis Buku untuk Membela Diri

Komentar sang pangeran menuai kritik tajam dari orang-orang di Afghanistan.

Harry bertugas di Afghanistan pertama kali sebagai pengontrol dalam serangan udara pada 2007-2008, kemudian menerbangkan helikopter serang antara 2012-2013.

Dia menjalankan tugas militernya di pangkalan Inggris Bastion Camp di Provinsi Helmand, Afghanistan.

Sejumlah keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta mereka dalam serangan udara di distrik Sangin di Provinsi Helmand mengatakan orang-orang itu bukanlah pemberontak atau teroris, mereka adalah warga biasa.

Hamdullah Alizai, 45, warga distrik Sangin, mengatakan, pada Agustus 2008, Angkatan Udara Inggris melakukan serangan ke permukiman mereka dan menewaskan 27 orang, termasuk ayahnya dan adik laki-lakinya yang berusia 15 tahun.

"Kami sangat terpukul saat itu dan kami mengalami hari-hari yang sulit. Kami mengutuk keras pernyataan Pangeran Harry. Kami menuntut agar dia diadili dan dihukum," seru Alizay.

Sementara warga lainnya, Mohammed Alizai, 38, mengatakan bahwa dalam serangan itu dia kehilangan saudara lelakinya yang berusia 23 tahun dan baru saja bertunangan.

Dia ingat bahwa mereka harus menguburkan beberapa mayat di desa yang berbeda karena takut dibombardir.

Tuntutan serupa juga disampaikan Habibul Rahman Noorzai, 38, yang kehilangan ayah, paman, dan saudara laki-lakinya berusia 20 tahun akibat serangan itu.

"Tentara Inggris dan asing melakukan banyak kekejaman di sini. Kami ingin mereka diadili," tegas Noorzai. (Ant/OL-1)

Baca Juga

AFP

Serangan Udara Turki Sasar PKK di Kurdistan Irak"

👤Thalatie K Yani 🕔Senin 02 Oktober 2023, 06:25 WIB
Kementerian Pertahanan Turki mengakui operasi udara di utara Irak yang menyasar pejuang Kurdistan Workers' Party...
AFP

Presiden Brasil Lula Meninggalkan Rumah Sakit Dua Hari Pascaoperasi Pinggul

👤Thalatie K Yani 🕔Senin 02 Oktober 2023, 05:50 WIB
Dua hari pascaoperasi penggantian pinggul, Presiden Brasil Lula sudah kembali di Istana Alvorada dan akan bekerja di kediamannya beberapa...
AFP.

Iran Kecam Normalisasi Hubungan dengan Israel sebagai Tindakan Reaksioner

👤Wisnu Arto Subari 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 20:30 WIB
Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Minggu (1/10/2023) mengecam segala upaya negara-negara regional untuk menormalisasi hubungan dengan musuh...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya