Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Korut Luncurkan Puluhan Rudal, Salah Satunya Lewati Jepang

Cahya Mulyana
03/11/2022 10:18
Korut Luncurkan Puluhan Rudal, Salah Satunya Lewati Jepang
Ilustrasi((Photo by KCNA VIA KNS / KCNA VIA KNS / AFP). )

Korea Utara (Korut) menembakkan puluha rudal pada Rabu hingga Kamis (3/11) dengan salah satunya merupakan rudal balistik yang belum dikenal. Rudal itu tampak terbang melintasi wilayah udara Jepang.

“Korut menembakkan rudal balistik tak dikenal ke arah Laut Timur,” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Pada Rabu (2/11), Pyongyang meluncurkan 23 rudal, termasuk satu yang mendarat di lepas pantai Korea Selatan. Keesokan harinya, Pyongyang meluncurkan rudal balistik yang melintasi wilayah udara Jepang yang menjadi peristiwa kedua dalam sebulan terakhir.

Media lokal melaporkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di pulau Ulleungdo di timur Korea Selatan. Penduduknya diperingatkan untuk mencari perlindungan setelah salah satu rudal balistik jarak pendek Pyongyang melintasi perbatasan laut de facto.

Jepang juga mengonfirmasi peluncuran rudal Korut dengan pemerintah setempat mengeluarkan peringatan khusus kepada penduduk wilayah utara sesaat sebelum jam 8.00 pagi waktu setempat. Pihak berwenang menyuruh warga untuk tetap tinggal di dalam rumah atau mencari perlindungan.

Kantor berita Yonhap melaporkan rudal itu melewati tahap pemisahan, menunjukkan itu mungkin senjata jarak jauh. “Bahwa rudal itu disertai dengan peringatan evakuasi sangat menyarankan IRBM atau kemungkinan ICBM (rudal balistik jarak jauh) pada peluncuran jarak penuh,” kata laporan NK News.

"Yang terakhir bisa sangat mengkhawatirkan bagi sebagian orang jika berhasil menempuh jarak yang signifikan,” tambah laporan tersebut.

Pada 4 Oktober, Korut menembakkan rudal ke Jepang yang juga memicu peringatan evakuasi. Pyongyang kemudian mengklaim itu adalah rudal balistik jarak menengah tipe baru dari darat ke darat.

Peluncuran itu adalah pertama kalinya oleh Korut yang menyentuh Jepang sejak 2017. Pyongyang kemudian mengklaim peluncuran dan badai salju tes lain di sekitar waktu yang sama adalah latihan nuklir taktis yang disimulasikan menghujani Korea Selatan dengan rudal berujung nuklir.

Beberapa peluncuran rudal Pyongyang pada Rabu terjadi ketika Seoul dan Washington melakukan latihan udara bersama terbesar mereka, yang dijuluki badai waspada, yang melibatkan ratusan pesawat tempur dari kedua belah pihak.

Pyongyang menyebut latihan itu sebagai latihan militer yang agresif dan provokatif yang menargetkan DPRK. Mereka memperingatkan bahwa Korea Selatan dan AS akan membayar harga paling mengerikan dalam sejarah.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol mengatakan, serangan rudal Korut secara efektif merupakan invasi teritorial. Pyongyang juga menembakkan rentetan artileri ke zona penyangga maritim yang menurut para ahli adalah bagian dari tanggapan agresif dan mengancam terhadap latihan udara gabungan AS-Korea Selatan.

Satu rudal balistik jarak pendek melintasi Garis Batas Utara, perbatasan maritim de facto, mendorong peringatan langka bagi penduduk di pulau Ulleungdo untuk mencari perlindungan di bunker.

Korea Selatan, pada bagiannya, mengatakan pihaknya menembakkan tiga rudal udara-ke-darat ke laut menuju utara batas maritim kedua negara. Itu juga menutup beberapa rute udara di atas Laut Timur, menyarankan maskapai penerbangan lokal untuk memutar untuk memastikan keselamatan penumpang di rute ke Amerika Serikat dan Jepang.

Korut merevisi undang-undangnya pada September, dengan pemimpinnya Kim Jong Un menyatakan negara itu sebagai kekuatan nuklir yang tidak dapat diubah, yang secara efektif mengakhiri negosiasi atas program senjata terlarangnya.

Washington dan Seoul telah berulang kali memperingatkan bahwa peluncuran rudal Kim baru-baru ini dapat berujung pada uji coba nuklir lain, yang akan menjadi yang ketujuh bagi Pyongyang.

“Ini adalah acara pra-perayaan Korea Utara menjelang uji coba nuklir mereka yang akan datang,” kata Ahn Chan-il, seorang sarjana studi Korea Utara. (AFP/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya