Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
IRAN, Jumat (7/10), mengatakan penyelidikan terkait tewasnya Mahsa Amini menemukan bahwa perempuan itu meninggal dunia karena sakit bukan dipukuli seperti yang memicu aksi demonstrasi berdarah selama tiga pekan.
Amini, 22, meninggal dunia pada 16 September, tiga hari setelah mengalami koma selepas ditangkap oleh polisi miral di Teheran karena dianggap melanggar aturan berpakaian bagi perempuan di Iran.
Kemarahan terkait kematiannya memicu gelombang protes terbesar di Iran dalam tempo hampir tiga tahun dan kemudian ditanggapi dengan keras oleh pemerintah yang menyebabkan puluhan demonstran tewas serta ditahan.
Baca juga: Iran Tuding Kerusuhan terbaru Dirancang Barat dan Rezim Zionis
Meski pasukan pengamanan Iran mengunakan kekerasan mematikan untuk membubarkan demonstrasi, aksi protes yang dipimpin kaum perempuan itu terus berlangsung selama 21 malam.
Organisasi Forensik Iran, Jumat (7/10), mengatakan, "Tewasnya Mahsa Amiini bukan disebabkan oleh pukulan ke kepala, organ vital, atau bagian tubuhnya."
"Kematian Amini terkait dengan operasi tumor otak yang dijalaninya saat berusia 8 tahun," lanjut organisasi itu.
Orangtua Amini telah mengajukan gugatan terhadap petugas polisi moral.
Sejumlah perempuan Iran lainnya twas dalam aksi demonstrasi namun, ungkap Amnesty International, pemerintah Iran telah memaksa keluarga mereka untuk membuat pernyataan yang membebaskan pemerintah dari tanggung jawab atas kematian mereka. (AFP/OL-1)
Penyerang berusia 27 tahun itu telah mengunggah beberapa pesan dukungan di media sosial untuk gerakan protes di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (3/10) menuduh musuh bebuyutan, Amerika Serikat dan Israel, mengobarkan gelombang kerusuhan nasional.
Amini meninggal bukan karena mengalami kekerasan maupun pukulan, melainkan karena yang bersangkutan memiliki jejak rekam penyakit otak. Karena gangguan otak itulah, Amini meninggal.
Jerman mendesak Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru ke Iran berupa pelabelan teroris terhadap kepada Korps Pengawal Revolusi Islam.
Para anggota parlemen mengasosiasikan para demonstran sebagai mohareb yang dalam hukum Islam berarti musuh Allah dan pantas diganjar hukuman mati.
Kurangnya perlindungan dari pemerintah untuk penetapan harga akan memperlebar kesenjangan gender dalam pertanian.
Ratusan suporter Manchester United berdemonstrasi menentang kepemilikan keluarga Glazer, setelah klub sepak bola tersebut terlibat dalam rencana untuk bergabung dengan Liga Super Eropa.
Pihak Liga Primer Inggris dan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) melakukan investigasi menyusul protes massa yang dilakukan di sekitar stadion.
"Saya dibesarkan di sini, saya tinggal di sini, orangtua saya dari Rusia tetapi saya tidak ingin melihat penjajah."
RATUSAN supporter bonek mendatangi salah satu stasiun televisi swasta di Surabaya, Jawa Timur, memprotes jadual pertandingan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB)
"Tidak masuk akal menyebut para pemain Iran dikekang. Saat ini, para pemain hanya memiliki satu hal di pikiran mereka, melaju ke putaran kedua."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved