Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PRESIDEN Joko Widodo alias Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi negara berkonflik Ukraina dan Rusia untuk membawa pesan damai dan memperjuangkan kemerdekaan bagi negara yang dijajah.
Langkah berani Presiden Jokowi itu mendapat sambutan hangat dari masyarakat Ukraina. Hal itu karena Presiden Jokowi dinilai sangat berani datang di saat perang sedang berlangsung. Bahkan, masyarakat Ukraina menyampaikan pesan mendalam kepada orang nomor satu di Indonesia itu.
"Dari hasil pertemuan saya dengan berbagai tokoh masyarakat Ukraina, mereka sangat berterima kasih atas aksi solidaritas Presiden Jokowi mengunjungi Ukraina sebagai perwujudan kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina," kata Mantan Duta Besar Indonesia untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi dalam webinar yang difasilitasi Nusantara Leadership Forum terkait pemaparan terkini situasi Ukraina, dikutip Kamis (6/10).
Dalam webinar itu, Yuddy menjadi satu-satunya narasumber dan sedang melakukan kunjungan ke Ukraina dalam upaya memberikan dukungan solidaritas kepada masyarakat Ukraina.
Menurut Yuddy, Presiden Jokowi sangat berani untuk datang langsung ke Ukraina dengan membawa misi perdamaian.
"Presiden Jokowi begitu berani melakukan kunjungan ke dua tempat sekaligus, ke Ukraina dan ke Rusia, untuk membawa pesan kemerdekaan bagi Ukraina. Bahkan, Presiden Jokowi menjadi pemimpin negara Asia pertama yang datang langsung ke Ukraina sejak negara itu diinvasi Rusia," ucapnya.
Dikatakan Yuddy, Presiden Jokowi sangat konsisten mendukung kemerdekaan Ukraina. Sikap konsisten Presiden Jokowi ini tidak hanya ditunjukkan dengan kunjungan ke Ukraina saja, tetapi juga dilakukan dalam pertemuan-pertemuan resmi dalam negeri, serta menunjukkan sikap resmi Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri yang menolak refrendum sepihak Rusia.
"Saya menyaksikan di awal pidato pada rakor bersama menteri dan kepala daerah beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Begitu pula, Kemenlu menyampaikan pernyataan resmi bahwa Pemerintah Indonesia mendesak Rusia menghormati kedaulatan dan wilayah teritorial Ukraina," jelasnya.
Yuddy juga memaparkan terkait kondisi Kota Kyiv selama dirinya berkunjung ke Ibu Kota Ukraina itu, bahwa situasi di kota Kyiv sudah berangsur pulih dan sebagaimana layaknya kota-kota besar lainnya, toko-toko sudah mulai buka, aktivitas pemerintahan hingga aktivitas sekolah anak-anak sudah mulai membaik.
"Saya juga melihat bagaimana posisi-posisi pengamanan pintu masuk ke Ibu Kota Kyiv yang sekalipun tidak terlalu banyak terlihat tentara tetapi posisi-posisi strategi pengamanannya sangat cukup baik secara umum di kota Kyiv, Ibu Kota Ukraina," ungkapnya.
Selain itu, ia juga memaparkan terkait peluang kerja sama Indonesia dengan Ukraina. Menurutnya, banyak peluang kerja sama yang bisa dijalin. Di antaranya kerja sama di bidang militer, ekonomi hingga industri.
"Karena ini sudah terjalin dengan baik, industri militer juga berkembang dengan baik di Ukraina dan Indonesia ke depan bisa melanjutkan kerjasama di bidang militer apakah itu pendidikan militernya, kemampuan tempurnya atau pengembangan senjatanya," paparnya.
Yuddy juga menyoroti produksi gandum di Ukraina yang melimpah meski dalam kondisis perang.
Menurut Yuddy, kerja sama dalam bidang pertanian ini akan menguntungkan Indonesia dan Ukraina, karena Indonesia sangat tergantung pada Ukraina untuk pasokan industri makanan yang berasal dari gandum.
"Kerja sama di bidang pangan ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan Indonesia. Disarankan agar Pemerintah Indonesia melalui para pengusaha di sektor agroindustri untuk dapat memiliki atau konsen dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki lahan gandum yang besar di Ukraina untuk kebutuhan pasar Ukraina," akuinya.
Kemudian, Yuddy juga melihat peluang untuk melakukan kerja sama di bidang industri teknologi energi baru terbarukan.
"Ukraina mampu mengembangkan industri solar shell yang sangat luas seperti teknologi yang dikembangkan di Jerman dan Indonesia ke depan perlu mengembangkan kerja sama," pungkasnya. (RO/OL-1)
Presiden Prabowo Subianto membubarkan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) yang dibentuk pada era pemerintahan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.
Proses verifikasi masih berlangsung dan ditargetkan rampung hingga 3 Juli 2025, sementara pengumuman DPT dijadwalkan pada 10 Juli 2025.
Desakan agar polisi menggelar perkara khusus kasus ijazah palsu dinilai mengarah pada upaya kriminalisasi terhadap Presiden Jokowi.
POLEMIK empat pulau kecil yang semula masuk wilayah Provinsi Aceh namun kini menjadi bagian Provinsi Sumatera Utara dinilai sarat muatan politik.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Rusia memperingatkan Amerika Serikat agar tidak ikut campur secara militer dalam konflik antara Iran dan Israel.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin bertemu di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, pada Kamis, 19 Juni 2025.
Prabowo disambut oleh perwakilan tinggi Pemerintah Rusia ketika tiba di lokasi upacara.
Kedatangan Prabowo disambut dengan upacara militer resmi, menandai dimulainya kunjungan kenegaraan ke Rusia atas undangan Presiden Vladimir Putin.
Dia juga menyebut bahwa bahkan ketika Rusia pernah menawarkan kerja sama dalam pengembangan sistem pertahanan udara, respons Iran cenderung minim.
KOMISI Eropa memperpanjang sanksi terhadap Rusia sebagai respons atas aneksasi ilegal wilayah Krimea dan kota Sevastopol hingga 23 Juni 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved